Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Harga Emas Merosot, Dolar AS Menguat Menunggu Risalah The Fed

Harga Emas Merosot, Dolar AS Menguat Menunggu Risalah The Fed

by Joko Susanto at 09 Oct 2024 12:37

Harga Emas Terus Tertekan

Harga emas kembali mengalami pelemahan di pasar global. Mengacu pada data terkini, harga emas berada di posisi US$ 2.620 per ons troi pada Rabu (9/10), mengalami penurunan sebesar 0,07% dalam 24 jam terakhir dan turun 1,58% dalam waktu sepekan. Penurunan harga ini dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Data Ketenagakerjaan Amerika Serikat

Rilis data yang menunjukkan kinerja yang lebih kuat dari yang diperkirakan dalam sektor ketenagakerjaan di AS telah memberikan sinyal bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan melanjutkan kebijakan penurunan suku bunga secara agresif. Ini membuat investor beralih perhatian untuk menantikan risalah dari pertemuan kebijakan The Fed terbaru, yang diharapkan dapat memberikan pandangan lebih jelas tentang arah kebijakan moneter kedepan.

Cadangan Emas Bank Sentral Tiongkok

Dalam konteks yang lebih luas, Bank sentral Tiongkok (PBoC) melaporkan bahwa cadangan emasnya tetap tidak berubah di angka 72,8 juta ons (setara 2.264 ton) pada akhir September. Selama empat bulan terakhir, PBoC diketahui melakukan akuisisi tambahan seberat 29 ton emas, dengan hanya terdapat aksi pembelian kecil yang terjadi pada bulan April. Hal ini menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tetap melanjutkan strateginya dalam memperkuat simpanan emasnya.

Perilaku Pasar Emas Global

Meskipun tidak ada perubahan signifikan dari pihak PBoC, pasar emas global tetap menunjukkan dinamika yang menarik. Menurut analisis dari World Gold Council, bank-bank sentral di negara lain seperti India, Turki, dan Polandia terus melakukan akuisisi emas dalam jumlah besar, menandakan bahwa permintaan terhadap komoditas logam mulia masih belum surut.

Dolar AS Menguat dan Dampaknya

Saat ini, penguatan nilai tukar Dolar AS juga telah menambah tekanan pada harga emas. Ketika dolar menguat, emas yang diperdagangkan dalam denominasi dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menurunkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Dengan data ketenagakerjaan yang positif, ekspektasi pasar kini beralih ke penurunan suku bunga yang lebih moderat oleh The Fed di pertemuan mendatang.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS

Selain menunggu risalah dari rapat The Fed, pasar juga akan sangat memperhatikan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan September yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Para ekonom memperkirakan bahwa IHK inti, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang biasanya bergejolak, akan tumbuh stabil sebesar 3,2%. Inflasi tahunan diperkirakan juga akan melambat lebih jauh menjadi 2,3%, dibandingkan dengan 2,5% pada bulan Agustus.

Analisis Teknikal Harga Emas

Menyikapi perkembangan pasar, Darren Al Taqy Megantoro selaku ahli research and development di ICDX, memberikan pandangan teknikal mengenai harga emas. Menurutnya, saat ini support harga emas beralih ke area US$ 2.600, sementara resistance terdekat berada di angka US$ 2.655. Jika tekanan penjualan berlanjut, maka support terjauh dapat ditemui di kisaran US$ 2.580 hingga US$ 2.540. Sedangkan untuk resistance terjauh, berada pada rentang US$ 2.720 hingga US$ 2.755.

Impikasi Bagi Investor

Dalam perspektif investasi, para investor disarankan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan perubahan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi harga emas. Sementara beberapa negara masih aktif membeli emas untuk cadangan, pergerakan nilai tukar dolar dan kebijakan suku bunga The Fed akan menjadi dua faktor kunci yang menentukan arah pergerakan harga emas ke depan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, saat pasar menunggu data dan risalah lebih lanjut dari The Fed, dinamika harga emas terus berjalan dalam tekanan yang cukup signifikan. Investor disarankan untuk memantau perkembangan ini, serta mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan volatilitas yang mungkin terjadi pada pasar emas global.