Harga emas telah mencatatkan lonjakan luar biasa pada Selasa (29/10), mencapai level tertinggi sepanjang masa yang didorong oleh ketidakpastian politik di AS, konflik yang terus berlanjut di Timur Tengah, serta ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Ini menandai sebuah perubahan signifikan bagi para investor yang mencari tempat aman untuk berinvestasi dalam situasi pasar yang bergejolak.
Rekor Baru di Pasar Emas
Menurut laporan terbaru, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1% menjadi US$2.769,25 per ons troi pada pukul 10:17 ET (1417 GMT). Dalam sesi awal, harga emas sempat menyentuh level puncaknya di angka US$2.772,42. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS juga ditutup lebih tinggi dengan kenaikan 0,9% menembus angka US$2.781,10.
Penyebab Lonjakan Harga Emas
Kenapa emas bisa meroket seperti ini? Pertama-tama, emas secara tradisional dianggap sebagai aset safe-haven, yang artinya banyak investor beralih ke logam mulia ini ketika ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi meningkat. Dengan adanya situasi yang tidak menentu di Timur Tengah, di mana setidaknya 93 warga Palestina dilaporkan tewas atau hilang akibat serangan Israel, banyak pihak mulai meragukan stabilitas di kawasan tersebut.
Di sisi lain, ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden AS turut menambah ganjalan. Mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris terlibat dalam persaingan ketat menuju kursi kepresidenan. Hal ini semakin menyulitkan investor untuk meramalkan arah kebijakan ekonomi di masa mendatang.
Pengaruh Kebijakan Moneter Federal Reserve
Salah satu faktor utama yang menyebabkan minat terhadap emas juga berkaitan dengan kebijakan suku bunga The Fed. Saat ini, pasar memperkirakan ada 98% kemungkinan suku bunga akan turun sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya yang dijadwalkan pada 7 November mendatang. Penurunan suku bunga biasanya mendorong harga emas naik karena mengurangi biaya kesempatan untuk memiliki emas dibandingkan dengan aset lain.
“Emas didukung oleh taruhan safe-haven, karena ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik berlanjut. Ini sejalan dengan faktor dari Jepang yang terakhir-lain menambah ketidakpastian politik pasca pemilihan,” menurut Peter Grant, seorang analis senior di Zaner Metals.
Proyeksi Masa Depan Harga Emas
Melihat tren saat ini, banyak analis memprediksi bahwa reli harga emas ini akan terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2025. Menurut survei yang dilakukan Reuters, latar belakang suku bunga AS yang menguntungkan dan ketegangan geopolitik yang terjadi akan terus meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi.
Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group, menyatakan, “Emas seharusnya mempertahankan kecenderungan naik dan bahkan mungkin mendekati $2.800 dalam beberapa hari ke depan, selama risiko pemilu AS terus membebani sentimen pasar.” Ini adalah indikasi jelas bahwa investor harus bersiap untuk kemungkinan harga emas yang lebih tinggi.
Dampak di Pasar Emas Global
Dari sisi pembeli, kondisi ini juga terlihat berbeda di berbagai negara. Di India, misalnya, meskipun memasuki musim festival Dhanteras dan Diwali yang biasanya memicu peningkatan permintaan emas, para pembeli tampaknya menunda pembelian akibat harga yang sudah sangat tinggi.
Di sisi lain, metal berharga lainnya seperti perak, platinum, dan palladium juga menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Harga perak spot naik 1,9% menjadi US$34,32 per ons, sementara platinum dan palladium masing-masing naik 1,6% dan 0,2% menjadi US$1.049,10 dan US$1.221,00. Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran terhadap sanksi yang mungkin dijatuhkan pada produsen utama dari Rusia.
Kesimpulan
Dengan meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi global, harga emas tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Lewat perkembangan terbaru, harga emas telah mengarah kepada level yang belum pernah terlihat sebelumnya, dan banyak yang percaya bahwa ini adalah awal dari tren bullish yang lebih lama. Para investor harus terus memantau berita dan tren pasar untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Secara keseluruhan, harga emas tidak hanya menjadi indikator keuangan, tetapi juga cerminan dari situasi geopolitik dan ekonomi yang lebih luas. Dalam menghadapi volatilitas dan ketidakpastian ini, emas semakin diakui sebagai pilihan aman bagi investor di seluruh dunia.