Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Harga Emas Stabil, Investor Cermati Stimulus China dan The Fed

Harga Emas Stabil, Investor Cermati Stimulus China dan The Fed

by Andika Pratama at 14 Oct 2024 14:03

Harga emas menunjukkan stabilitas pada hari Senin (14/10), di tengah pengumuman stimulus fiskal dari China yang diumumkan selama akhir pekan serta komentar dari pejabat The Fed yang menjadi pusat perhatian para investor. Pada pukul 05:48 GMT, harga emas spot sedikit mengalami perubahan di angka US$2.657,93 per ons troi, setelah mencatatkan kenaikan hampir 1% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS tetap stagnan di level US$2.675,00.

Stimulus China Menjadi Fokus Utama

Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade, menjelaskan bahwa komitmen China terhadap stimulus fiskal menunjukkan prospek yang lebih positif untuk pemulihan ekonomi. Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan terhadap emas. Meskipun pemerintah China telah mengumumkan rencana untuk "meningkatkan secara signifikan" utang guna mengatasi lesunya ekonomi, masih ada ketidakpastian mengenai besar total paket stimulus yang akan diluncurkan.

Komentar Pejabat The Fed dan Dampaknya

Para investor kini cenderung menunggu perkembangan dari pejabat The Fed yang diperkirakan akan memberikan arahan lebih lanjut mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga. Dalam minggu ini, komentar dari pejabat Fed sangat ditunggu, terutama terkait dengan sinyal tentang pemangkasan suku bunga.

Menurut analisis, jika pejabat Fed memberikan keraguan tentang jumlah pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan sebelum akhir tahun, maka penguatan dolar kemungkinan akan kembali menguji level dukungan emas di sekitar US$2.600.

Data Ekonomi AS dan Pengaruhnya Terhadap Emas

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa harga produsen AS tetap tidak berubah pada bulan lalu, hal ini makin memperkuat asumsi bahwa The Fed mungkin akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25% persen pada pertemuan kebijakan yang akan datang. Pedagang memperkirakan terdapat sekitar 89% kemungkinan bahwa The Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan November, sementara 11% persen kemungkinan suku bunga akan tetap tidak berubah.

Dalam konteks ini, emas, yang tidak memberikan hasil bunga, menjadi lebih diminati di atmosfer suku bunga yang rendah. Hal ini otomatis memberikan tekanan pada logam berharga yang dihargai dalam dolar ketika indeks dolar mengalami kenaikan 0,1%.

Perkembangan Harga Logam Berharga Lainnya

Tidak hanya emas, lonjakan harga dolar juga memberikan dampak pada logam berharga lainnya. Harga perak spot menurun 0,4% menjadi US$31,39 per ons troi, sedangkan platinum mengalami pelemahan 1% menjadi US$974,88, setelah keduanya sempat mengalami kenaikan dalam dua sesi terakhir. Palladium pun tidak ketinggalan, mencatatkan penurunan 0,9% menjadi US$1.058,98 per ons troi.

Kesimpulan

Dengan situasi yang terus berkembang, baik dari stimulus China maupun pernyataan dari pejabat The Fed, pasar emas menghadapi tantangan dan peluang yang tidak biasa. Investor saat ini dituntut untuk cermat dalam mengamati data dan perkembangan selanjutnya, agar dapat mengambil keputusan dengan maksimal di pasar. Stabilitas harga emas yang terlihat saat ini kemungkinan akan terus terjaga hingga ada langkah konkret yang diambil baik oleh China maupun The Fed.