Harga emas kembali menunjukkan tren kenaikan pada Rabu (16/10), melanjutkan momentum positifnya ke sesi kedua berturut-turut. Faktor utama yang mendorong harga emas adalah pelemahan di pasar saham dan penurunan imbal hasil obligasi. Keadaan ini membuat para investor semakin melirik emas sebagai aset safe haven yang lebih menarik dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti.
Harga Emas Mencapai Tingkat Tertinggi Mendekati Rekor
Melansir informasi dari Reuters, harga emas spot naik 0,6% menjadi US$2.676,63 per ons troi pada pukul 08.32 GMT. Angka ini hanya sekitar US$9 di bawah rekor tertinggi yang dicapai bulan lalu, yaitu US$2.685,42. Sementara itu, emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 0,5% menjadi US$2.693,30.
Analisis Pasar: Mengincar Rekor Tertinggi
Giovanni Staunovo, analis di UBS, menyatakan bahwa pasar emas saat ini sepertinya berambisi untuk mencapai rekor tertinggi. Menurutnya, lingkungan risiko yang rendah, yang ditunjukkan dengan penurunan pasar saham, memberikan dukungan signifikan bagi harga emas. "Pasar emas tampaknya ingin mencapai rekor tertinggi, dengan harga saat ini sedikit di bawah rekor akhir September," kata Staunovo.
Emas Sebagai Aset Pelindung
Emas dikenal sebagai aset safe haven, yang biasanya menjadi pilihan utama para investor ketika kondisi ekonomi dan geopolitik menunjukkan ketidakstabilan. Dengan suku bunga yang rendah dan kondisi pasar yang tidak menentu, minat terhadap emas semakin meningkat.
Soni Kumari, Commodity Strategist di ANZ, menambahkan, ketidakpastian yang mengelilingi pemilihan umum di Amerika Serikat serta ketegangan geopolitik juga berkontribusi pada potensi kenaikan harga emas ke depannya.
Perhatian pada Data Ekonomi AS
Seiring dengan meningkatnya harga emas, para pelaku pasar kini menantikan rilis data ekonomi dari AS yang akan mempengaruhi keputusan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Rangkaian data yang diharapkan meliputi penjualan ritel, produksi industri, dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada hari Kamis mendatang.
Menurut Staunovo, emas memerlukan data yang lebih kuat dari yang diperkirakan untuk bisa mengubah arah menuju penurunan suku bunga. Meski demikian, ini dapat tetap meningkatkan permintaan investasi dan mendorong harga untuk mencapai rekor tertinggi dalam beberapa bulan mendatang.
Proyeksi Harga Emas ke Depan
Di tengah semua perkembangan ini, presiden The Fed Bank of San Francisco, Mary Daly, menegaskan bahwa bank sentral masih berencana untuk melakukan lebih banyak pemotongan suku bunga sepanjang tahun ini, asalkan data yang didapat sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dalam pertemuan tahunan London Bullion Market Association, beberapa delegasi memprediksi bahwa harga emas akan meningkat menjadi US$2.941 dalam 12 bulan mendatang. Proyeksi ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap potensi pertumbuhan harga emas.
Harga Logam Berharga Lainnya Juga Naik
Tidak hanya emas, harga komoditas logam berharga lainnya juga menunjukkan peningkatan. Harga perak spot naik 1,1% menjadi US$31,82, sedangkan harga platinum naik 1,4% menjadi US$997,45. Palladium pun mengalami kenaikan hampir 1% menjadi US$1.018,00. Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan investor tidak hanya tertuju pada emas, tetapi juga pada berbagai logam berharga lainnya, yang seringkali dipandang sebagai alternatif investasi.
Inovasi di Pasar Komoditas
Sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk platinum dan palladium, Bursa Berjangka Guangzhou (GFEX) mengumumkan rencana untuk meluncurkan kontrak berjangka platinum dan palladium pada kuartal pertama 2025. Langkah ini diharapkan bisa menarik lebih banyak investor ke dalam pasar komoditas, sekaligus memperluas pilihan investasi yang tersedia.
Kesimpulan
Kenaikan harga emas yang terus berlanjut menandakan ketidakpastian yang melanda pasar ekuitas dan obligasi. Dengan pengumuman data ekonomi mendatang dari AS, para investor dan analis tentunya akan berfokus untuk mengawasi pergerakan harga emas dan keputusan suku bunga yang diambil oleh The Fed. Inovasi di pasar logam berharga lainnya juga bisa menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi aset bagi investor.