Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Harga Minyak Stabil di Bawah US$ 74, Badai Milton Jadi Penghambat

Harga Minyak Stabil di Bawah US$ 74, Badai Milton Jadi Penghambat

by Joko Susanto at 09 Oct 2024 12:21

Harga Minyak Terkini dan Proyeksi Ke Depan

Harga minyak mentah global tetap bertahan di level di bawah US$ 74 per barel, setelah rilis proyeksi terbaru dari Energy Information Administration (EIA) yang mencerminkan kekhawatiran terhadap permintaan yang lebih lambat di pasar global. Pada Rabu (9/10), harga minyak WTI tercatat berada di angka US$ 73,76 per barel, mengalami penguatan sebesar 0,26% dalam 24 jam terakhir dan melonjak 5,30% dalam sepekan terakhir. Menariknya, harga minyak mengalami pergerakan yang cukup stabil, meskipun beberapa faktor eksternal berpotensi mempengaruhinya.

Pemangkasan Proyeksi Harga oleh EIA

Dalam laporan Prospek Energi Jangka Pendek bulan Oktober, EIA melakukan revisi turun terhadap proyeksi harga minyak mentah. Harga Brent untuk tahun 2024 dipangkas sebesar US$ 1,91 menjadi US$ 80,89 per barel, sementara untuk 2025 dipangkas US$ 6,50 menjadi US$ 77,59 per barel. Hal serupa juga terjadi pada minyak mentah WTI, yang diturunkan proyeksinya sebesar US$ 1,89 untuk tahun 2024, serta US$ 6,50 untuk tahun 2025.

“EIA mengindikasikan bahwa kekhawatiran atas pertumbuhan permintaan global lebih besar daripada ketidakpastian jangka pendek dari eskalasi yang dapat mengganggu situasi di Timur Tengah,” ungkap Girta Yoga dari Oil Research and Development ICDX.

Peningkatan Stok Minyak Mentah di AS

Laporan dari grup industri API menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS mengalami lonjakan sebesar 10,9 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 4 Oktober. Kenaikan stok ini memberikan sinyal bahwa permintaan di pasar energi AS mulai melemah, yang bisa mempengaruhi kestabilan harga minyak ke depan. Meskipun begitu, pelaku pasar masih menunggu laporan resmi dari EIA yang dijadwalkan rilis pada Rabu malam.

Dampak Badai Milton terhadap Pasokan Energi

Badai Milton yang menerjang Pantai Teluk Florida berdampak signifikan pada pasokan bahan bakar di wilayah tersebut. Sebanyak 19,7% atau hampir 1.500 pom bensin melaporkan kehabisan bahan bakar akibat dampak badai ini, yang berstatus kategori 5. Badai ini telah memaksa lebih dari satu juta orang di wilayah pesisir barat Florida untuk dievakuasi sebelum badai datang pada Rabu malam. Krisis ini menambah tekanan pada pasokan bahan bakar di tengah ketidakpastian pasar minyak global.

Konflik di Timur Tengah Tambah Ketegangan

Situasi di Timur Tengah juga tidak kalah menarik perhatian. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengkonfirmasi bahwa serangan udara Israel telah menewaskan dua pemimpin Hizbullah. Di samping itu, pasukan Israel melanjutkan serangan daratnya di Lebanon selatan dengan menggerakkan divisi tentara keempat, serta melakukan evakuasi di beberapa daerah di Jalur Gaza.

Outlook Teknikal untuk Harga Minyak

Dari perspektif teknikal, harga minyak mentah diperkirakan akan menemukan resistance terdekat di level US$ 76 per barel. Namun, jika muncul faktor-faktor negatif yang dapat mempengaruhi pasar, harga minyak berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 71 per barel. Analis menyarankan pelaku pasar untuk tetap waspada terhadap perkembangan yang terjadi di Timur Tengah dan dampak lanjutan dari Badai Milton.

Kesimpulan

Harga minyak saat ini menghadapi tantangan dari proyeksi yang lebih rendah atas permintaan serta sejumlah faktor eksternal yang dapat memicu ketidakpastian pasar. Stok yang melonjak dan ketegangan di wilayah Timur Tengah membuat pelaku pasar perlu mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi fluktuasi harga selanjutnya. Dalam konteks ini, penting bagi investor untuk tetap mengikuti informasi terkini dan menganalisa pasar dengan cermat.