Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Awal Pekan Menguat, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

IHSG Awal Pekan Menguat, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

by Eko Nugroho at 15 Oct 2024 05:42

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan pada awal pekan ini, menandakan semangat positif di kalangan investor. Pada perdagangan yang berlangsung pada Senin, 14 Oktober 2023, IHSG ditutup di level 7.559,65, mengalami kenaikan sebesar 0,52% atau setara dengan 39,05 poin. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia tetap berpeluang tumbuh meskipun ada tantangan global yang dihadapi.

Analisis Pergerakan IHSG

Equity Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memberikan pandangannya terkait pergerakan IHSG. Menurutnya, indikator MACD menunjukkan tanda-tanda penyempitan negative slope, sementara Stochastic RSI menunjukkan bahwa indeks mulai bergerak naik menuju area overbought. Ini memberikan indikasi bahwa IHSG mungkin akan menguji level resistance di angka 7.600 pada Selasa mendatang.

Pentingnya Data Ekonomi Global

Dari sisi global, para pelaku pasar menantikan rilis data penting seperti tingkat pengangguran di Inggris untuk bulan Agustus, yang diperkirakan tetap stabil di angka 4,10%. Selain itu, pasar Eropa akan merilis ZEW Economic Sentiment Index yang diprediksi akan tumbuh secara signifikan menjadi 16,90, dari angka sebelumnya yaitu 9,30 di bulan September.

Perkembangan data produksi industri di kawasan Euro Area juga tak kalah menarik, di mana diperkirakan akan menunjukkan perbaikan dari -2,20% YoY pada bulan Juni menjadi -1,20% YoY pada bulan Agustus. Data-data ini akan sangat berpengaruh terhadap arah pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan.

Menanti Rilis Neraca Perdagangan Indonesia

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar juga menanti rilis data neraca perdagangan untuk bulan September. Diperkirakan, neraca perdagangan Indonesia akan sedikit menurun menjadi US$2,83 miliar dari US$2,89 miliar pada bulan Agustus. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan impor yang diproyeksikan tumbuh menjadi 11,80% YoY, dibandingkan 9,46% YoY di bulan sebelumnya.

Meski demikian, kinerja ekspor diprediksi akan mengalami pertumbuhan tipis, mencapai 8,00% YoY pada bulan September, meningkat dari 7,13% YoY di bulan Agustus. Hal ini menunjukkan adanya optimisme terhadap sektor perdagangan meskipun adanya tantangan dari sisi impor.

Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham

William Wibowo, Equity Analyst dari Kanaka Hita Solvera, juga memberikan pandangannya mengenai IHSG. Ia memprediksi dalam perdagangan Selasa (15/10), IHSG berpotensi menguji level resistance penting di sekitar 7.600, dengan support di level 7.467. Sentimen harga komoditas dan pelantikan presiden baru menjadi faktor penting yang bisa mempengaruhi pergerakan indeks.

Untuk investor yang mencari peluang di pasar saham, William merekomendasikan perhatian pada beberapa saham dengan prospek baik, antara lain:

Nama Saham Rekomendasi Support Resistance
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) Buy Rp 254 Rp 300
PT Indika Energy Tbk (INDY) Buy on weakness Rp 1.620 Rp 1.825
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Buy on weakness Rp 1.110 Rp 1.265
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Buy Rp 2.140 Rp 2.540

Alrich Tambolang juga merekomendasikan beberapa saham yang layak dicermati, antara lain: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor baik dari domestik maupun global, pelaku pasar sepertinya masih optimis terhadap pergerakan IHSG di awal pekan ini. Kenaikan IHSG yang stabil menunjukkan adanya minat beli yang kuat dari investor. Namun, penting bagi mereka untuk terus memantau rilis data ekonomi dan perkembangan pasar global yang dapat mempengaruhi keputusan investasi mereka.