Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Berpotensi Menguat Menuju 7.650, Apa Saja Saham Pilihannya?

IHSG Berpotensi Menguat Menuju 7.650, Apa Saja Saham Pilihannya?

by Fitri Wulandari at 16 Oct 2024 08:32

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan momentum positif yang dapat berlanjut pada hari ini, Rabu (16/10/2024). Dengan penguatan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya, IHSG kini berada di level 7.626,95, beberapa analis memproyeksikan indeks ini akan melanjutkan penguatan menuju level 7.650.

Pembukaan IHSG dan Proyeksi Ke Depan

Berdasarkan data dari Bloomberg, pada perdagangan Selasa (15/10/2024), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,89% atau 67,29 poin. Jika ditinjau dari tahun berjalan, IHSG mengalami kenaikan sebesar 4,87%. Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyebutkan bahwa IHSG telah bergerak sesuai dengan perkiraan dengan menguji level 7.600 pada hari sebelumnya. Valdy optimis bahwa IHSG berpeluang untuk kembali menguat.

Faktor Pendukung Kenaikan IHSG

Valdy Kurniawan dalam publikasi riset hariannya menyebutkan, secara teknikal, IHSG berpeluang untuk melanjutkan penguatan ke kisaran 7.650. Masyarakat pasar tentu akan memperhatikan perkembangan pasar saham seiring dengan kinerja beberapa saham yang berpotensi mencuri perhatian, seperti:

  • PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR)
  • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)
  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
  • PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA)
  • PT Harum Energy Tbk. (HRUM)

Performa Wall Street dan Dampaknya

Sementara itu, di Wall Street terjadi pullback pada perdagangan hari Selasa. Harga saham beberapa perusahaan teknologi, termasuk Nvidia, mengalami pelemahan signifikan. Penurunan ini dipicu oleh peringatan dari ASML, salah satu produsen cip terkemuka di AS, yang menyatakan adanya penurunan permintaan dari China. Rilis laporan keuangan untuk kuartal ketiga 2024 juga mencerminkan data ekonomi AS yang cukup minim.

Pelemahan ini turut mempengaruhi pasar Eropa, di mana saham-saham teknologi juga menghadapi tekanan, berimbas dari harga minyak yang mengalami penurunan lanjutan. Investor di Eropa tampaknya lebih berhati-hati, mempertimbangkan kondisi pasar global dan dampak dari pelemahan harga saham di Wall Street.

Kondisi Ekonomi AS dan Inggris

Dari sisi ekonomi, harga ekspor AS mengalami koreksi sebesar 0,4% month on month (MoM) pada September 2024. Ini menunjukkan perbaikan dari penurunan 0,7% MoM yang terjadi pada Agustus. Sementara itu, harga impor juga menunjukkan penurunan sebesar 0,3%. Data ini memvalidasi kekhawatiran terhadap penurunan permintaan dari China yang sebelumnya telah diungkapkan oleh beberapa perusahaan pembuat cip.

Beranjak ke Inggris, inflasi diperkirakan melandai ke level 1,9% year on year (YoY) pada September, turun dari 2,2% pada Agustus. Penurunan ini diyakini akan mempengaruhi kebijakan moneter Bank of England (BoE) dalam waktu mendatang.

Antisipasi dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Di dalam negeri, pasar tengah mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung pada hari Rabu ini. Pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Penjagaan suku bunga ini diharapkan dapat memberikan stabilitas bagi pasar keuangan di Tanah Air.

Kesimpulan dan Saran untuk Investor

Dengan beragam faktor yang mempengaruhi IHSG, investor diharapkan dapat memantau berita dan analisis terkini untuk membuat keputusan yang tepat. Meskipun ada harapan untuk penguatan IHSG menuju level 7.650, perlu juga diingat bahwa pasar saham bisa sangat volatile.

Oleh karenanya, disarankan bagi para investor untuk melakukan analisis menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham. Perlu diingat bahwa setiap keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca, dan Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.