Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Menguat Berkat Saham BRMS dan ADRO, Mampukah Bertahan?

IHSG Menguat Berkat Saham BRMS dan ADRO, Mampukah Bertahan?

by Eko Nugroho at 02 Dec 2024 09:27

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan pada awal perdagangan Senin, 2 Desember 2024. IHSG dibuka pada level 7.145,18, mengalami kenaikan sebesar 0,43% atau 30,91 poin dari level pembukaan sebelumnya yang berada di angka 7.114,06. Penguatan ini didorong oleh performa positif beberapa saham, terutama Bumi Resources Minerals (BRMS), Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Pergerakan Saham Saat Pembukaan

Data terbaru dari RTI Business menunjukkan bahwa IHSG sempat menyentuh level tertingginya di 7.146,82 setelah dibuka. Dalam perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 199 saham mengalami penguatan, sedangkan 92 saham lain mengalami penurunan, dan 249 saham stagnan. Kapitalisasi pasar alias market cap saat ini mencapai Rp12.089 triliun.

Saham-Saham Unggulan yang Mendorong IHSG

Saham BRMS mengalami penguatan yang signifikan, naik 3,38% dan berada di level Rp428 per lembar. Saham ini berhasil menghimpun transaksi dengan nilai mencapai Rp81 miliar, melibatkan sekitar 191 juta lembar saham. Sebagai tambahan, ADRO juga menampilkan performa yang baik dengan penguatan 3,37% ke level Rp2.150, dengan transaksi senilai Rp144 miliar untuk 67 juta lembar saham.

PT United Tractors Tbk (UNTR) juga turut berkontribusi positif dengan penguatan harga saham sebesar 2,24% ke level Rp27.375, serta mencatatkan transaksi sebesar Rp9 miliar untuk 322 ribu lembar saham.

Tekanan dari Saham-Saham Lain

Meskipun IHSG menunjukkan penguatan, terdapat beberapa saham yang memberi tekanan pada indeks. Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami penurunan 1,41%, disusul saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang turun 1%. Selain itu, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) juga melemah 0,96%, dengan harga terakhir berada di Rp15.400 per lembar.

Rekapitulasi Kinerja IHSG Sebelumnya

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir bulan lalu, IHSG tercatat melemah 1,19% dan ditutup pada level 7.114,26. Ini merupakan penurunan kumulatif 6,07% sepanjang bulan November 2024, menunjukkan tren negatif yang cukup signifikan. Sepanjang tahun ini hingga November 2024, IHSG telah mengalami penurunan sebesar 2,18%. Hal ini tidak lepas dari anjloknya aliran dana asing di pasar saham Indonesia.

Keprihatinan di Pasar Saham

Nilai jual bersih (net sell) asing dari pasar saham Indonesia pada bulan November 2024 mencapai Rp15,26 triliun. Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menyatakan bahwa kondisi pasar pada bulan lalu mencerminkan kewaspadaan pelaku pasar terhadap pengaruh faktor global dan domestik terhadap indeks saham. Sentimen global, yang mencakup Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan Oktober dan rencana tarif dari Donald Trump, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.

Data Ekonomi dari China

Selain itu, pelaku pasar juga mengamati rilis data manufaktur dari China, yang diperkirakan menunjukkan angka Caixin Manufacturing PMI untuk bulan November 2024 sebesar 50,5, sedikit lebih tinggi dari angka bulan Oktober yang tercatat di 50,3. "Kenaikan di atas ekspektasi pasar menunjukkan bahwa sektor manufaktur China lebih kuat dari yang diperkirakan," jelas Imam dalam keterangan tertulisnya.

Kesimpulan dan Harapan untuk IHSG

Dengan penguatan IHSG yang terlihat di awal pekan ini, pertanyaan yang muncul adalah apakah momentum ini dapat dipertahankan? Investor tampaknya bersikap hati-hati menanggapi berbagai tantangan yang dihadapi pasar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Meskipun terdapat beberapa saham unggulan yang memberikan dorongan positif, ketidakpastian dari faktor global tetap menjadi perhatian yang harus diwaspadai. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan ini agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.