Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Menguat, Pelaku Pasar Nantikan Rilis Data Ekonomi

IHSG Menguat, Pelaku Pasar Nantikan Rilis Data Ekonomi

by Dika Saputra at 14 Oct 2024 19:10

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan di awal pekan ini, mengindikasikan adanya optimisme di kalangan investor. Pada perdagangan Senin (14/10), IHSG ditutup menguat sebesar 0,52% atau 39,05 poin, mencapai level 7.559,65. Pergerakan positif ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih menunjukkan potensi meski ada tantangan di pasar global.

Analisis Teknikal IHSG

Analisis dari Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menunjukkan bahwa indikator MACD pada grafik IHSG menunjukkan penyempitan negative slope, sementara Stochastic RSI mengalami kenaikan dari pivot menuju zona overbought. Hal ini menjadi sinyal bahwa IHSG diperkirakan akan berusaha mencari momentum untuk menguji level resistance di angka 7.600 pada perdagangan Selasa (15/10).

Data Ekonomi Global

Dari pasar global, pelaku pasar tampaknya menunggu rilis beberapa data ekonomi penting. Data tingkat pengangguran Inggris untuk bulan Agustus diperkirakan akan tetap stabil di level 4,10%. Di sisi lain, data ZEW Economic Sentiment Index dari kawasan Eropa untuk bulan Oktober diproyeksikan akan meningkat menjadi 16.90, naik dari level sebelumnya yang berada di angka 9,30 pada bulan September.

Selain itu, data produksi industri di Euro Area untuk bulan Agustus juga diharapkan membaik, dengan proyeksi menurun dari level -2,20% YoY di bulan Juni menjadi -1,20% YoY di bulan Agustus. Data-data ini akan memberi gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi global yang dapat mempengaruhi perilaku investor di Indonesia.

Perhatian pada Data Neraca Perdagangan

Sementara itu, pelaku pasar domestik menantikan rilis data neraca perdagangan untuk bulan September. Diperkirakan neraca perdagangan akan mengalami sedikit penurunan, menjadi US$2,83 miliar dari level sebelumnya US$2,89 miliar di bulan Agustus. Penurunan ini disinyalir akibat peningkatan impor pada bulan September yang diperkirakan tumbuh menjadi 11,80% YoY, naik dari 9,46% YoY pada bulan lalu.

Di sisi lain, pemerintah memprediksi bahwa kinerja ekspor akan menunjukan pertumbuhan tipis, mencapai 8,00% YoY pada bulan September, meningkat dari 7,13% YoY di bulan Agustus. Data neraca perdagangan ini sangat penting untuk dipantau karena dapat memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG dalam waktu dekat.

Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham

William Wibowo, Equity Analyst dari Kanaka Hita Solvera, memperkirakan bahwa IHSG pada Selasa (15/10) berpotensi menguji resistance di sekitar level 7.600 dengan support di level 7.467. Sentimen dari pergerakan harga komoditas serta menyinggung proses pelantikan presiden baru, dinilai akan sangat mempengaruhi gerak IHSG ke depan.

Dalam proyeksi ini, William merekomendasikan beberapa saham yang patut diperhatikan oleh para investor:

  1. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) - Rekomendasi: Buy, Support: Rp 254, Resistance: Rp 300
  2. PT Indika Energy Tbk (INDY) - Rekomendasi: Buy on weakness, Support: Rp 1.620, Resistance: Rp 1.825
  3. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Rekomendasi: Buy on weakness, Support: Rp 1.110, Resistance: Rp 1.265
  4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Rekomendasi: Buy, Support: Rp 2.140, Resistance: Rp 2.540

Selain rekomendasi dari William, Alrich juga menyarankan beberapa saham yang dapat menjadi perhatian pada perdagangan mendatang, yang mencakup PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) serta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meskipun IHSG menunjukkan penguatan di awal pekan ini, para investor tetap disarankan untuk cermat dalam mengambil keputusan investasi. Mengikuti data ekonomi domestik dan global menjadi sangat penting dalam memanfaatkan peluang sekaligus meminimalkan risiko. Dengan berbagai data yang akan dirilis dalam waktu dekat, sektor-sektor tertentu mungkin akan muncul sebagai pemenang di pasar saham Indonesia.