Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Inflasi Stabil Mendorong Aset Berisiko Seperti Bitcoin Berkembang

Inflasi Stabil Mendorong Aset Berisiko Seperti Bitcoin Berkembang

by Andika Pratama at 17 Oct 2024 13:41

Kondisi pasar keuangan global saat ini menunjukkan sinar optimism yang menguat bagi aset berisiko seperti saham dan cryptocurrency. Data terbaru dari Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat pada bulan September yang stabil telah memberikan angin segar bagi pergerakan harga di pasar. Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menyampaikan bahwa tren positif ini mampu meredakan ketakutan investor terkait inflasi yang sebelumnya ditunjukkan oleh data Inflasi Consumer Price Index (CPI) AS yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Kenaikan sebesar 0,1% pada CPI menunjukkan adanya tekanan inflasi, namun dengan stabilitas PPI, investor mulai merasakan ada harapan untuk pemulihan. Melihat lebih jauh, meningkatnya klaim tunjangan pengangguran di AS juga menambah kehati-hatian di kalangan para investor, khususnya menjelang pertemuan penting The Fed untuk menentukan kebijakan suku bunga pada 6-7 November(saat ini).

Sentimen Pasar dan Fluktuasi Aset Kripto

Belum ada sinyal positif yang cukup kuat untuk mendukung kenaikan jangka pendek di pasar kripto, baik dari faktor internal maupun eksternal. Fahmi memperingatkan bahwa fluktuasi harga masih sangat mungkin terjadi. Ia menominasikan data inflasi harga belanja personal (PCE) yang akan dirilis pada 31 Oktober sebagai variabel kunci yang akan mempengaruhi sentimen pasar.

Tanggal Data yang Diumumkan
31 Oktober Inflasi PCE

Jika inflasi PCE sesuai harapan, yaitu meningkat sebesar 0,2%, maka The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga 25 basis poin. Tetapi, apabila inflasi naik melonjak hingga 0,3%, ada kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini. Skenario yang lebih optimis bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya adalah apabila inflasi PCE hanya meningkat minimal 0,1%, sehingga mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga hingga 50 basis poin.

Respons Pasar Terhadap Kebijakan Moneter

Dampak dari kebijakan suku bunga The Fed menjadi terlihat jelas setelah pengumuman penurunan suku bunga pada 17-18 September lalu. Indeks saham AS, seperti Nasdaq dan S&P 500, menunjukkan tren bullish dengan kenaikan masing-masing di atas 3%. Begitu juga dengan Bitcoin yang telah melesat lebih dari 15% dalam satu bulan terakhirnya dan mencapai harga di level US$ 67.305 atau lebih dari Rp 1 miliar.

Berdasarkan kajian historis, periode penurunan suku bunga dari The Fed biasanya menjadi awal dari gelombang kebijakan yang lebih longgar, yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan iklim investasi. Situasi ini dapat menjadi pendorong bagi aliran dana masuk ke aset berisiko, termasuk pasar saham AS dan cryptocurrency.

Katalis Positif di Masa Depan

Tidak hanya kebijakan ekonomi, perkembangan politik seperti pemilu AS juga bisa berperan sebagai katalis pendorong kinerja aset. Secara historis, setelah pemilihan presiden, saham AS mengalami kenaikan. Misalnya, pada pemilihan presiden Joe Biden, saham AS melonjak 12,74%, dan pada pemilihan sebelumnya, saham Trump naik 6,01%.

Bitcoin juga tidak kalah menarik, dengan performa yang sering kali menguat mengikuti keberadaan pemilihan presiden. Pasca pemilihan tahun 2020, harga Bitcoin meroket dari US$ 13.000 hingga hampir US$ 30.000 pada akhir Desember 2020, yang mencerminkan potensi pertumbuhan yang luar biasa dalam periode tersebut.

Pentingnya Pendekatan Bijak dalam Investasi

Kepada para investor, Fahmi dari Reku menyarankan agar selalu mengambil keputusan investasi yang berdasarkan informasi dan analisis yang mendalam. Ia menekankan pentingnya memikirkan fundamental perusahaan ketika memilih saham, termasuk kapitalisasi pasar, kinerja keuangan, dan valuasi. Misalnya, fitur Insights di Reku dapat membantu investor dalam melakukan analisis fundamental.

Bagi yang baru mulai berinvestasi, strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) bisa jadi sangat menguntungkan. Investor yang menggunakan DCA dapat memperoleh rata-rata harga lebih baik pada instrumen yang fluktuatif. Selain itu, fitur Portfolio Analysis yang tersedia di Reku juga memungkinkan investor untuk mendapatkan gambaran jelas tentang performa investasi mereka secara real-time.

Dengan segala potensi dan risiko yang ada, keputusan untuk berinvestasi di pasar kripto dan saham harus selalu diiringi dengan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat. Para investor yang dapat mengadaptasi diri dengan cepat akan berpeluang untuk meraih keuntungan di masa mendatang.