Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Investasi Asing Kembali Melirik Indonesia, Ini Penyebabnya!

Investasi Asing Kembali Melirik Indonesia, Ini Penyebabnya!

by Dika Saputra at 15 Oct 2024 16:03

Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia kembali menjadi sorotan para investor asing. Fundamental ekonomi yang positif dan kepercayaan terhadap formasi kabinet baru menjadi faktor utama pendorong minat investasi asing. Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang, menyampaikan bahwa kondisi ini menunjukkan potensi besar bagi aliran dana asing ke Indonesia.

Surplus Neraca Perdagangan yang Mendorong Kepercayaan Investor

Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini melaporkan bahwa Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada bulan September 2024, dengan angka mencapai US$ 3,26 miliar. Surplus ini meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,89 miliar dan menjadi indikator positif bagi perekonomian nasional.

Total nilai ekspor pada bulan September mencapai US$ 22,08 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 6,44% secara tahunan (YoY). Meski nilai impor juga meningkat menjadi US$ 18,82 miliar atau 8,55% YoY, surplus tersebut menunjukkan bahwa ekspor Indonesia masih mampu menahan diri dalam menghadapi tantangan global.

Kinerja Ekspor dan Impor dalam Angka

Bulan Ekspor (US$ miliar) Impor (US$ miliar) Surplus (US$ miliar)
Agustus 2024 20,55 17,66 2,89
September 2024 22,08 18,82 3,26

Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia dari Januari hingga September 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,32% year-on-year (YoY). Peningkatan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas, meskipun ekspor migas mengalami kontraksi sebesar 0,8% YoY. Hal ini menjadi catatan baik, karena Indonesia telah mencatat surplus neraca perdagangan selama 52 bulan berturut-turut.

Dampak Positif terhadap Pertumbuhan PDB

Hosianna juga menambahkan bahwa berlanjutnya surplus perdagangan diharapkan dapat berfungsi sebagai katalis positif bagi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ke depan. Di tengah dinamika suku bunga global yang terus berfluktuasi, kondisi ini diharapkan mampu mendukung daya tarik investasi asing ke Indonesia.

Katalis Kepercayaan Investor terhadap Kabinet Baru

Kepastian politik yang diharapkan dari pelantikan kabinet baru, terutama dengan kehadiran Sri Mulyani sebagai bagian dari pemerintahan, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini menciptakan harapan positif bagi pemulihan ekonomi dan investasi di Indonesia.

Pergerakan Rupiah dan Arus Modal Asing

Status rupiah yang mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir akibat rebound dolar AS, dinilai dapat tertekan kembali oleh masuknya investasi asing. Pada data transaksi antara 7-10 Oktober 2024, tercatat bahwa nonresiden melakukan jual neto sebesar Rp 2,84 triliun, dengan dominasi jual neto di pasar saham dan sebagian kecil beralih ke pasar surat berharga.

Dengan demikian, Hosianna memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak menguat ke rentang Rp 15.500 per dolar AS dalam jangka pendek, bergantung pada keputusan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 Oktober ini.

Kepastian mengenai suku bunga Bank Indonesia sangat krusial, sebab jika suku bunga diturunkan, ada kemungkinan nilai tukar rupiah akan melemah ke Rp 15.700 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (15/10), rupiah ditutup melemah 0,15% menjadi Rp 15.589 per dolar AS.

Kesimpulan

Melihat berbagai indikator positif dan proyeksi ekonomi yang optimis, Indonesia kembali berpeluang menjadi destinasi investasi menarik di mata investor asing. Dengan dukungan fundamental ekonomi yang solid dan kehadiran kabinet baru yang progresif, harapan untuk pertumbuhan investasi dan nilai tukar yang stabil semakin menguat. Jika semua berjalan sesuai harapan, dampak positifnya bisa terasa tidak hanya di sektor investasi tetapi juga di berbagai aspek perekonomian lainnya.