Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Investor Asing Serbu Saham Jumbo Usai BI Tetap Pertahankan Suku Bunga

Investor Asing Serbu Saham Jumbo Usai BI Tetap Pertahankan Suku Bunga

by Eko Nugroho at 16 Oct 2024 20:37

Investor asing kembali menunjukkan minat yang kuat terhadap sejumlah saham kapitalisasi besar di Indonesia setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 6% pada Rabu, 16 Oktober 2024. Keputusan ini menciptakan sentimen positif di pasar, baik bagi investor lokal maupun asing.

Saham-Saham Terlaris di Kalangan Investor Asing

Mengacu data dari RTI Business, dua saham yang paling banyak dilirik oleh investor asing dalam sesi perdagangan tersebut adalah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). TLKM berhasil mencatatkan net foreign buy senilai Rp147,7 miliar, dengan harga sahamnya yang meningkat 2,04% menjadi Rp3.000 per lembar. Sementara itu, BREN mencatatkan net foreign buy sebesar Rp62,9 miliar dan mengalami penguatan sebesar 4,96% ke level Rp6.875 per lembar.

Pembelian Saham Lainnya

Tidak hanya TLKM dan BREN, investor asing juga memperluas kepemilikan mereka di beberapa saham lainnya seperti PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Berikut adalah ringkasan data pembelian saham oleh investor asing pada hari itu:

Saham Net Foreign Buy (Rp)
TLKM 147.700.000.000
BREN 62.900.000.000
UNVR 46.000.000.000
SMGR 38.400.000.000
BBRI 31.700.000.000
SIDO 31.300.000.000
AUTO 29.700.000.000
ELSA 26.800.000.000
HMSP 25.200.000.000
BBTN 22.200.000.000

Keputusan Bank Indonesia

Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga di level 6% diumumkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 15-16 Oktober 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan inflasi tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Perry menjelaskan, "Kami ingin menjaga stabilitas makroekonomi, dan salah satu caranya adalah dengan mempertahankan suku bunga acuan di level yang stabil." Dalam pengumuman tersebut, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility tetap di level 5,25% dan Lending Facility di level 6,75%.

Implikasi untuk Investasi dan Pasar Saham

Langkah BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6% diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi para investor. Keberadaan investor asing yang aktif membeli saham-saham kapitalisasi besar menunjukkan adanya kepercayaan terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa meskipun tantangan global masih ada, seperti ketidakpastian inflasi dan pengetatan kebijakan moneter di negara lain, investor tetap melihat potensi yang ada di pasar Indonesia.

Investor yang cerdas mungkin akan melihat akumulasi beli oleh investor asing ini sebagai kesempatan untuk melakukan diversifikasi portofolio mereka. Terlebih, ketika nilai saham-saham blue chip menunjukkan penguatan, hal ini dapat menjadi bukti bahwa fundamental bisnis yang baik tetap mendorong minat beli di tengah ketidakpastian.

Kesimpulan

Dengan angka pembelian yang signifikan dari investor asing dan keputusan mempertahankan suku bunga oleh BI, pasar saham Indonesia tampaknya berada dalam jalur yang baik. Namun, seperti yang selalu ditekankan, keputusan investasi perlulah dibuat berdasarkan analisis dan pertimbangan yang matang. Selalu pastikan untuk mengambil keputusan yang bijak dan sesuai dengan profil risiko Anda.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.