Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan langkah positif dengan ditutup menguat 0,54% atau 40,52 poin ke level 7.520,60 pada perdagangan Jumat (11/10). Dalam rentang waktu seminggu sebelumnya, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,33%. Ini menjadi sinyal bahwa pasar saham Indonesia masih memiliki daya tarik bagi para investor.
Sentimen Global Mempengaruhi IHSG
Menurut Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, ada kemungkinan IHSG akan mengalami technical rebound dalam perdagangan yang akan datang. Sentimen global saat ini sangat berpengaruh terhadap keputusan investasi yang diambil oleh pelaku pasar.
Pada hari Rabu (16/10), pasar akan menunggu rilis data ekspor dan impor bulan September 2024 dari Amerika Serikat. Meskipun proyeksi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor dan impor masih akan mengalami kontraksi, pasar tetap berharap adanya perbaikan. Data ini sangat penting karena dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan ekonomi AS, yang berimplikasi langsung pada pasar global.
Inflasi di Euro Area dan Dampaknya
Di sisi lain, terdapat juga rilis data inflasi di Euro Area yang dijadwalkan pada Kamis (17/10). Inflasi tahunan diharapkan berada di bawah target European Central Bank (ECB) yakni 1,8% pada bulan September, turun sebesar 0,1% secara bulanan. Core inflation juga diperkirakan sedikit turun ke level 2,7% YoY. Data ini mengindikasikan bahwa pernigkatan harga masih menjadi tantangan bagi ekonomi Euro Area, yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter ECB di masa depan.
Fokus Investor pada Kebijakan Fiskal China
Sementara itu, pasar di Asia lebih fokus pada konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Keuangan China pada Sabtu (12/10). Konferensi ini diharapkan dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal dan pertumbuhan ekonomi di China, dua faktor yang sangat penting bagi perekonomian global. Investor berharap pemerintah China akan mengumumkan langkah-langkah stimulus tambahan guna menanggulangi penurunan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir.
Rilis Data Makroekonomi Domestik
Dalam hal domestik, pekan depan Indonesia juga akan disibukkan dengan rilis data makroekonomi. Neraca Perdagangan dijadwalkan akan dirilis pada Selasa (15/10), di mana banyak pihak memproyeksikan adanya surplus sebesar US$ 3,1 miliar untuk bulan September 2024. Surplus ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap keseimbangan ekonomi Indonesia.
Kemudian, pada Rabu (16/10), investor juga menantikan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang akan membahas penentuan suku bunga serta pertumbuhan kredit di Indonesia. Kebijakan suku bunga menjadi alat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Proyeksi Pergerakan IHSG
Alrich juga memprediksi bahwa IHSG akan bergerak dalam kisaran support 7.500 dan resistance 7.600, dengan titik tengah di level 7.550. Semua mata akan tertuju pada data dan kebijakan yang akan dirilis pekan ini, yang dapat menjadi pendorong utama kinerja IHSG ke depannya.
Saham-saham yang Perlu Diperhatikan
Pada perdagangan hari ini, Alrich menyarankan para investor untuk memperhatikan pergerakan beberapa saham, antara lain INTP, SMGR, PWON, ARTO, PGAS, dan HRUM. Saham-saham ini diperkirakan akan menunjukkan volatilitas yang menarik, memberikan peluang bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan berbagai sentimen yang ada, IHSG menunjukkan bahwa ia masih memiliki potensi untuk bergerak positif. Namun, pada saat yang sama, para investor disarankan untuk tetap berhati-hati mengingat fluktuasi pasar yang bisa sangat dipengaruhi oleh faktor global maupun domestik.
Pentingnya Memantau Berita Ekonomi
Para investor perlu memperhatikan berita ekonomi, baik domestik maupun internasional, karena informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan investasi yang diambil. Dengan pemahaman yang mendalam tentang situasi ekonomi yang ada, investor dapat lebih siap dalam menghadapi ketidakpastian yang ada di pasar keuangan.
Secara keseluruhan, IHSG menunjukkan prospek yang cerah meskipun tantangan di luar sana tetap ada. Dengan langkah yang berfokus pada data-data ekonomi dan kebijakan yang tepat, pasar saham Indonesia dapat mengukir prestasi yang lebih baik dalam waktu yang akan datang.