Harga Tembaga Mendekati Level US$10.000 per Ton
Harga tembaga di London mengalami kenaikan pada Senin (7/10), mendekati level US$10.000 per ton. Para pelaku pasar saat ini sedang menunggu sinyal permintaan lebih lanjut, setelah sebelumnya harga mengalami reli yang signifikan, dipicu oleh stimulus yang diumumkan oleh China.
Berdasarkan laporan terakhir, kontrak tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,4% menjadi US$9.985,50 per ton pada pukul 02:17 GMT. Kenaikan ini menandai harapan baru bagi industri logam, seiring dengan pengumuman berbagai langkah stimulus ekonomi oleh pemerintah China.
Pergerakan Harga Logam Lainnya
Sementara harga tembaga memimpin kenaikan, beberapa logam lainnya juga mengalami perubahan positif. Harga aluminium meningkat sebesar 0,5%, mencapai US$2.666 per ton. Di sisi lain, seng mencatat sedikit kenaikan 0,1% menjadi US$3.170. Tidak ketinggalan, timbal juga menunjukkan angka positif dengan kenaikan 0,6% menjadi US$2.161,50 per ton, dan timah naik 0,2% ke level US$33.875. Namun, tidak semua logam bergerak ke arah positif; nikel mengalami penurunan 0,8% menjadi US$17.840 per ton.
Volatilitas Pasar dan Permintaan China
Meskipun harga tembaga telah bergerak mendekati level US$10.000 per ton yang merupakan level resistensi kunci, volume perdagangan di pasar saat ini relatif tipis. Hal ini disebabkan oleh liburnya pasar China, yang dikenal sebagai konsumen utama tembaga. Banyak pelaku pasar kini menunggu pembukaan kembali pasar China untuk mengevaluasi apakah permintaan fisik tetap kuat.
Beberapa waktu lalu, pemerintah China mengumumkan serangkaian langkah stimulus pada akhir September, yang telah mendorong semua logam dasar untuk mengalami kenaikan harga. Secara khusus, harga tembaga di LME menyentuh angka 6,4% pada bulan lalu, menandai kenaikan bulanan terbaik sejak bulan April. Namun, menjelang harga yang mendekati level simbolis $10.000, para pelaku pasar bersikap hati-hati dan tidak terburu-buru, menunggu reaksi pasar yang lebih nyata serta indikator-indikator permintaan yang lebih jelas.
Optimisme Pasar Menjelang Laporan Minggu Logam LME
Dalam acara LME Week yang berlangsung di London pada pekan ini, sentimen di kalangan peserta dari China terpantau positif, berbeda dengan pandangan yang lebih pesimistis dari banyak rekan mereka di kawasan Barat. Ini menunjukkan adanya optimisme yang berkembang di kalangan pelaku pasar dari China, yang diyakini dapat membuka peluang bagi kenaikan lebih lanjut ketika pasar dibuka kembali pada hari Selasa setelah libur Golden Week yang berlangsung dari 1 hingga 7 Oktober.
Analis dari ANZ mengungkapkan bahwa, "Kenaikan yang berkelanjutan kemungkinan besar akan bergantung pada rincian lebih konkret dari langkah stimulus fiskal yang dijanjikan oleh Beijing." Ini menunjukkan bahwa, meskipun terdapat harapan untuk pertumbuhan, investor dan pelaku pasar tetap memerlukan informasi yang lebih mendalam sebelum mengambil keputusan investasi lebih lanjut.
Stok dan Permintaan Tembaga di Pasar Global
Mari kita lihat lebih dalam mengenai keadaan inventaris tembaga di LME. Pada saat ini, inventaris tembaga di bursa sedikit menurun sejak bulan September. Meski demikian, jumlah stok saat ini masih hampir tiga kali lipat dari level yang terlihat pada bulan Mei. Hal ini menunjukkan adanya dinamika pasokan yang belum sepenuhnya berimbang dengan permintaan.
Kontrak tembaga tunai di LME saat ini diperdagangkan dengan diskon sebesar US$147,09 per ton dibandingkan dengan kontrak tiga bulan yang terefleksikan pada hari Jumat. Diskon ini mengindikasikan bahwa pasokan jangka pendek tembaga masih melimpah, meskipun pasar juga khawatir tentang kelangsungan permintaan di masa yang akan datang.
Kesimpulan: Optimisme yang Hati-Hati
Secara keseluruhan, lanskap harga tembaga saat ini menunjukkan sinyal-sinyal campuran. Dengan harga yang mendekati level psikologis US$10.000 dan dipicu oleh serangkaian stimulus dari China, banyak pelaku pasar tetap optimis namun dengan pendekatan yang hati-hati. Waktu pembukaan kembali pasar China setelah libur Golden Week akan menjadi titik penting untuk memantau apakah tren positif ini dapat berlanjut atau akan mengalami penyesuaian seiring dengan dinamika permintaan.