Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

KOSPI Melemah Akibat Penurunan Saham Produsen Chip

KOSPI Melemah Akibat Penurunan Saham Produsen Chip

by Eko Nugroho at 16 Oct 2024 15:28

Bursa saham Korea Selatan ditutup melemah pada Rabu (16/10) dengan pengaruh signifikan dari penurunan saham-saham produsen chip utama. Indeks acuan KOSPI mengalami penurunan sebesar 23,09 poin atau 0,88%, berakhir di level 2.610,36. Penurunan ini mengikuti perjalanan awal sesi perdagangan yang lebih buruk, di mana indeks sempat terjatuh hingga 1,22%.

Saham Raksasa Chip Tertekan

Saham dari raksasa produsen chip, Samsung Electronics, mencatatkan penurunan sebesar 2,46%, sementara rekan mereka, SK Hynix, mengalami penurunan 2,18%. Kedua perusahaan ini memberikan kontribusi hampir 30% dari total nilai pasar KOSPI, sehingga dampak penurunan saham mereka sangat signifikan.

Lebih jauh, penurunan ini juga berkaitan dengan kinerja Philadelphia Semiconductor Index yang terpuruk hingga 5,3%. Hal ini dipicu oleh pernyataan dari ASML, pembuat peralatan chip komputer, yang memperkirakan penurunan dalam penjualan dan pemesanan pada tahun 2025. Saham ASML sendiri mengalami penurunan satu hari terbesar sejak 1998, menambah kekhawatiran di kalangan investor.

Analisa Pasar

Seo Sang-young, seorang analis di Mirae Asset Securities, menjelaskan bahwa permintaan untuk chip diperkirakan akan mencapai puncaknya di kuartal keempat tahun ini, tetapi mulai melambat tahun depan. Meskipun ada kekhawatiran ini, Seo menambahkan bahwa penurunan yang terjadi saat ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan sentimen negatif, karena masih ada optimisme terkait sektor kecerdasan buatan (AI).

Kondisi Sektor Lain

Tidak hanya sektor chip yang mengalami penurunan, sektor bioteknologi juga turut tertekan. Saham Samsung Biologics turun 2,31% dan Celltrion, rekan biopharmaceutical-nya, tercatat turun 2,34%. Dari total 938 saham yang diperdagangkan pada hari itu, 324 saham mampu menguat, namun 555 saham lainnya harus menderita penurunan.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih saham senilai 664 miliar won, yang setara dengan US$487,86 juta, mencerminkan ketidakpastian yang berkembang di pasar. Penjual bersih ini menunjukkan bahwa banyak investor luar negeri mulai ragu untuk mempertahankan saham mereka dalam kondisi pasar yang bergejolak ini.

Pergerakan Mata Uang dan Obligasi

Sementara itu, mata uang won Korea Selatan ditutup menguat sebesar 0,27%, dengan nilai tukar mencapai 1.362,6 won per dolar dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di level 1.366,3 won. Kenaikan ini menunjukkan adanya penguatan yang relatif stabil di pasar mata uang meskipun bursa saham mengalami penurunan.

Di pasar obligasi, kontrak berjangka obligasi tiga tahun meningkat sebesar 0,10 poin menjadi 106,06. Namun, imbal hasil obligasi tiga tahun mengalami penurunan 2,8 basis poin menjadi 2,879%, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun juga turun 5,7 basis poin ke level 3,009%.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penutupan bursa saham Korea Selatan mencerminkan dampak negatif dari penurunan saham di sektor-sektor kunci seperti chip dan bioteknologi. Ketidakpastian ekonomi global dan penurunan permintaan semakin memperberat kondisi pasar, walaupun masih ada harapan yang bersinar dari sektor AI. Investor perlu memantau terus perkembangan pasar dan mencari strategi yang tepat untuk melindungi portofolio mereka di tengah fluktuasi yang terjadi.