Bursa saham China pada perdagangan Senin, 14 Oktober menunjukkan pergerakan positif, didorong oleh janji stimulus yang memberikan harapan baru bagi investor. Meskipun terjadi kenaikan, euforia yang terlihat pada akhir bulan lalu tidak terulang, dan para pelaku pasar kini cenderung menunggu data ekonomi yang lebih signifikan dan tanggapan dari otoritas terkait.
Indeks Utama Menguat
Sesuai dengan laporan yang dilansir Reuters, Indeks Shanghai Composite mengalami kenaikan sebesar 2,1%, diiringi dengan kenaikan Indeks CSI300 yang menyusul dengan peningkatan 1,9%. Total nilai pasar saham China daratan bertambah lebih dari US$200 miliar akibat penguatan ini, menciptakan kembali optimisme di kalangan investor setelah periode volatilitas yang cukup panjang akibat kondisi ekonomi yang belum stabil.
Pergerakan Bursa di Hong Kong
Kontras dengan bursa daratan, saham-saham di Hong Kong menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Indeks Hang Seng tercatat turun 1% pada perdagangan siang hari. Hal ini merefleksikan perbedaan respons pasar terhadap stimulus yang diumumkan oleh pemerintah. Para analis memperkirakan bahwa ketidakpastian ekonomi global juga memengaruhi sentimen di pasar Hong Kong, yang berpotensi membuat investor lebih hati-hati.
Pengaruh Kebijakan Moneter
Pasar keuangan China telah menunjukkan volatilitas yang tinggi sejak akhir September ketika pemerintah mulai melakukan serangkaian pemotongan suku bunga, yang diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi yang sedang lesu. Dalam konferensi pers yang diadakan pada 12 Oktober, Menteri Keuangan China, Lan Foan, kembali menegaskan rencana untuk memperbesar utang pemerintah guna mendukung pertumbuhan. Meskipun belum ada penjelasan mendetail mengenai jumlah anggaran yang akan dikeluarkan atau kecepatan pelaksanaan, pernyataan tersebut cukup untuk mempertahankan optimisme di kalangan pelaku pasar.
Pandangan Analis tentang Masa Depan Ekonomi
Joseph Lai, CIO di Ox Capital dari Sydney, menyatakan bahwa pemerintah China tampak berfokus pada perencanaan jangka panjang. Menurutnya, upaya yang dilakukan saat ini sebagai upaya untuk menciptakan pertumbuhan yang stabil. Ini diharapkan dapat memberikan keyakinan lebih bagi investor, berbeda dengan strategi yang hanya mengutamakan hasil jangka pendek. "Ada tekad yang jelas dari pemerintah untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Lai.
Reaksi Pasar dan Mata Uang
Meskipun ada optimisme di pasar saham, nilai mata uang yuan China melemah sekitar 0,2% ke level 7,0792 terhadap dolar AS. Sementara itu, obligasi pemerintah dengan tenor lima tahun juga mengalami sedikit penurunan. Namun, terdapat peningkatan yang signifikan di sektor properti, di mana Indeks CSI300 untuk sektor tersebut mencatat kenaikan sebesar 3,9%. Indeks di sektor konstruksi dan rekayasa turut meningkat sebesar 3,4%, menandai bahwa pasar properti dapat menjadi pendorong utama bagi pemulihan ekonomi.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Kemerosotan dalam kepercayaan konsumen dan krisis di sektor properti kini menjadi tantangan berat bagi pemerintah dan para pembuat kebijakan di China. Restrukturisasi utang serta janji-janji pinjaman tampak telah meyakinkan para investor bahwa menciptakan pertumbuhan ekonomi adalah fokus utama saat ini. Menurut Goldman Sachs, langkah-langkah yang diumumkan pada Sabtu yang lalu, serta berbagai kebijakan sebelumnya, diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebanyak 0,4 poin persentase pada tahun depan. Mereka bahkan memperbarui perkiraan pertumbuhan PDB riil China untuk tahun 2025 dari 4,3% menjadi 4,7%.
Volatilitas dan Stabilitas di Pasar
CSI300 yang telah mengalami kenaikan lebih dari 20% sejak serangkaian kebijakan diumumkan pada 24 September, kini menghadapi potensi beralihnya perhatian investor ke pasar yang lebih stabil. Yuan Yuwei, pendiri dan CIO di Water Wisdom Asset Management, menyatakan bahwa China membutuhkan kenaikan pasar yang terukur, bukan lonjakan cepat yang ditakutkan akan merugikan investor ritel. Hal ini menunjukkan perlunya keseimbangan yang hati-hati dalam kebijakan dan respons pasar untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perkembangan di Pasar Komoditas
Di pasar komoditas global, berbagai komoditas, mulai dari bijih besi hingga logam industri dan minyak, menunjukkan pergerakan yang campur aduk. Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa inflasi di China mulai melambat dan deflasi harga produsen semakin mendalam. Pelaporan data yang akan dirilis dalam waktu dekat, termasuk produk domestik bruto (PDB), diperkirakan akan mengecewakan, memberikan tekanan tambahan bagi Beijing untuk mengambil langkah cepat.
Seiring dengan perkembangan ini, penting bagi investor untuk terus memantau situasi dan bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di pasar, serta mengamati dengan seksama kebijakan yang akan dikeluarkan untuk menanggulangi tantangan-tantangan yang ada.