Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Menggali Potensi Ekonomi Petani Nilam Melalui Inklusi Keuangan

Menggali Potensi Ekonomi Petani Nilam Melalui Inklusi Keuangan

by Gilang Permana at 16 Oct 2024 16:41

Pemerataan akses keuangan di Indonesia menjadi salah satu prioritas utama bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terutama dalam konteks membantu masyarakat di daerah terpencil. Dalam upaya tersebut, program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dan Bulan Inklusi Keuangan 2024 menjadi sarana strategis untuk mendorong pembangunan ekonomi. Salah satu inisiatif yang muncul dari program ini adalah dukungan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang fokus pada pengembangan potensi usaha petani Nilam.

Pentingnya Akses Keuangan bagi Petani

Desa Umong Seuribee yang terletak di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, dikenal sebagai desa wisata inovasi Minyak Nilam. Potensi besar yang dimiliki desa ini tidak hanya terbatas pada keindahan alam tetapi juga pada potensi produksi dan pemasaran minyak Nilam. Dengan berkolaborasi dengan industri jasa keuangan dan Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala, PNM memberikan literasi dan akses keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Komitmen PNM untuk Kesejahteraan Petani

Razaq Manan Ahmad, EVP Pengembangan dan Jasa Manajemen PNM, menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani Nilam. Salah satu pendekatan yang diambil adalah memberikan pembiayaan kepada istri petani yang tergabung dalam program PNM Mekaar. Menurut Razaq, pembiayaan ini bertujuan agar para istri dapat membantu ekonomi keluarga mereka.

“Selama ini, nasabah Mekaar hanya petani yang bekerja di ladang dan menjual daun Nilam ke pengolah. Tentu pendapatannya sangat kecil dibandingkan jika mereka dapat mengolah tanaman tersebut menjadi produk siap pakai,” jelas Razaq pada Senin (14/10) di Desa Lhoong.

Klasterisasi Sebagai Solusi

PNM merespons tantangan yang dihadapi oleh petani Nilam dengan menjalin kerjasama dalam bentuk klasterisasi usaha. Melalui klasterisasi, nasabah tidak hanya diberikan bantuan pembiayaan tetapi juga pelatihan pengolahan minyak Nilam. Pengolahan ini termasuk dalam membuat produk seperti oil aromaterapi yang saat ini banyak diminati pasar.

“Nasabah PNM Mekaar yang tergabung dalam klasterisasi Minyak Nilam, juga diberikan bibit Nilam tambahan serta dilatih untuk praktek secara langsung dalam pengolahan minyak Nilam,” tambah Razaq. Dengan pendekatan ini, diharapkan petani dapat menghasilkan produk yang lebih bernilai ekonomis dan berdaya saing.

Pemasaran dan Jaringan Distribusi

Selain pembiayaan dan pelatihan, strategi pemasaran juga menjadi fokus utama program ini. PNM merencanakan untuk mengajarkan para petani bagaimana cara meramu strategi pemasaran produknya agar lebih dikenal di pasar yang lebih luas. Upaya pemasaran ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih baik bagi produk yang dihasilkan oleh petani, meningkatkan nilai jual, dan mendatangkan keuntungan yang lebih signifikan.

“Kami berharap para petani semakin sejahtera dan terhindar dari beragam aktivitas keuangan ilegal,” tutup Razaq. Ini adalah harapan yang patut diperjuangkan, mengingat tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, di mana akses keuangan yang sehat dan berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan.

Kesimpulan

Program inklusi keuangan yang diinisiasi oleh OJK dan didukung oleh PNM merupakan langkah positif untuk membantu masyarakat, khususnya petani Nilam, dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan bantuan akses keuangan, pelatihan, dan keterampilan pemasaran, diharapkan para petani dapat mengoptimalkan potensi yang ada di lingkungan mereka. Inisiatif ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi para petani, tetapi juga akan berdampak positif bagi perekonomian lokal.