Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Menguntungkan! Saham Sektor Konsumer di Tengah Krisis Ekonomi

Menguntungkan! Saham Sektor Konsumer di Tengah Krisis Ekonomi

by Intan Sari at 14 Oct 2024 04:45

Kondisi kelas menengah yang terus menurun menjadi kelas bawah di Indonesia mungkin terdengar mengkhawatirkan, tetapi bagi investor di sektor saham, ini bisa menjadi peluang yang menguntungkan. Analis CGS International Sekuritas Indonesia, Andrian A. Saputra, dalam riset terbarunya memaparkan bagaimana sektor konsumsi, khususnya kebutuhan bahan pokok, akan semakin diuntungkan oleh perubahan kebijakan yang lebih berpihak kepada konsumen kelas bawah oleh pemerintah baru.

Sektor Konsumer: Potensi Pertumbuhan di Tengah Tantangan

Pemilu telah membawa perubahan besar dalam kebijakan ekonomi, dan salah satu fokus utama adalah meningkatkan daya beli masyarakat. Menurut Andrian, kebijakan-kebijakan ini, termasuk program makan siang gratis, diharapkan dapat memberi dampak positif pada konsumsi. Dengan ini, sektor konsumsi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah akan mendapatkan keuntungan yang signifikan.

Rekomendasi Saham untuk Investasi

Di tengah tantangan ini, meski terdapat beberapa risiko di pasar, Andrian tetap memberikan rekomendasi netral karena kekhawatiran akan persaingan yang ketat yang bisa mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Saham-saham yang jadi pilihan utama Andrian adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan MYOR.

Perusahaan Target Harga Status Rekomendasi
Indofood CBP (ICBP) Rp 12.400 Add
Mayora Indah (MYOR) Rp 2.850 Add
Unilever Indonesia (UNVR) Rp 2.280 Hold

Pendorong dan Penyangga Pertumbuhan

Sejumlah faktor dapat mengakat prospek saham sektor konsumer. Di samping kebijakan pemerintah seperti insentif konsumsi, apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi harapan besar bagi para investor. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, termasuk tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tinggi, yang dapat menambah tekanan pada daya beli masyarakat.

Pada awal tahun ini, kajian CGS Sekuritas menunjukkan situasi win-lose dalam industri judi online. Total transaksi di sektor ini menyentuh angka US$ 21 miliar pada tahun 2023, yang menjadi permasalahan tersendiri bagi konsumsi di Indonesia. Namun, survei menunjukkan tren penurunan yang menggembirakan pada kuartal III 2024 terhadap sejumlah situs perjudian, mengindikasikan bahwa potensi penghambat bagi sektor konsumer semakin mengecil.

Perkiraan Kinerja Emiten Sektor Konsumsi

Berdasarkan proyeksi, Andrian memperkirakan pertumbuhan laba per saham (EPS) untuk emiten sektor konsumsi akan bervariasi. Di kuartal III tahun ini, EPS perusahaan-perusahaan di sektor ini diprediksi turun antara 9% hingga tumbuh 46% secara kuartalan. Meskipun ada penurunan tahunan, optimisme tetap ada, terutama pada ICBP yang diperkirakan dapat melampaui proyeksi dengan laba bersih inti sebesar Rp 2,44 triliun, naik 4% secara kuartalan.

Industri Perunggasan: Sido Muncul dan Unilever

Selain itu, Sido Muncul (SIDO) juga ditampilkan sebagai salah satu pemain utama. Diperkirakan akan membukukan laba bersih sebesar Rp 198 miliar di kuartal III, meski mengalami penurunan 9% secara kuartalan. Unilever Indonesia (UNVR) diharapkan akan menghasilkan laba bersih di bawah Rp 1 triliun dengan penurunan 30% secara tahunan, menunjukkan tantangan yang dihadapi raksasa konsumer ini.

Kesimpulan: Peluang atau Ancaman?

Pada akhirnya, meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi oleh dunia usaha dan sektor konsumer, kebangkitan daya beli yang disokong oleh kebijakan pemerintah baru menyimpan banyak peluang bagi investor. Dalam situasi ini, sebuah keputusan investasi yang cermat dan analisis yang mendalam terhadap emiten-emiten yang berpotensi tinggi menjadi kunci untuk tetap dapat meraih keuntungan. Saham-saham seperti ICBP dan MYOR bisa menjadi incaran menarik, sementara UNVR tetap menjadi pilihan yang hati-hati.

Saat pasar bergejolak, sektor konsumer mencerminkan stabilitas dan daya tarik investasi. Pastikan Anda terus mengikuti perkembangan dan melakukan analisis mendalam agar dapat memanfaatkan situasi ini seoptimal mungkin.