Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mencatatkan pencapaian yang mengesankan dalam layanan investasi di aplikasi Livin' by Mandiri. Hingga Agustus 2024, volume penjualan yang berhasil dibukukan mencapai Rp25,14 triliun, dengan frekuensi transaksi lebih dari 782.000 kali. Dari total transaksi tersebut, sekitar 96% berasal dari nasabah ritel, menunjukkan minat tinggi masyarakat terhadap layanan investasi yang ditawarkan.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, mengungkapkan komitmennya untuk terus menyediakan solusi keuangan dan investasi yang lebih seamless, aman, dan terintegrasi melalui aplikasi Livin' by Mandiri. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan nasabah di era digital.
Pengguna Livin' by Mandiri Meningkat Signifikan
Sejak diluncurkan pada Oktober 2021, aplikasi Livin' by Mandiri menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah pengguna. Hingga Agustus 2024, tercatat 27 juta pengguna yang terdaftar, meningkat sebesar 33% secara tahunan (yoy). Total transaksi yang dilakukan mencapai Rp2.589 triliun dengan volume transaksi sebesar 2,4 miliar dalam tahun ini.
“Dengan adanya pertumbuhan jumlah pengguna yang pesat, kami terus berinovasi untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih baik dan mudah diakses oleh seluruh nasabah,” imbuh Aquarius.
Fitur Investasi Saham yang Inovatif
Salah satu inovasi terbaru yang diluncurkan Bank Mandiri adalah fitur Investasi Saham di aplikasi Livin' by Mandiri. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi jual beli saham secara langsung dengan antarmuka pengguna yang intuitif serta berbagai opsi transaksi yang praktis. Dengan adanya fitur ini, nasabah dapat mengelola investasi mereka dengan lebih efektif.
Selain itu, nasabah juga memiliki kemudahan untuk melakukan deposit dan penarikan dana secara real-time tanpa dikenakan biaya tambahan. Fasilitas ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk terjun ke pasar saham.
Peningkatan Jumlah Investor di Pasar Modal
Tingginya antusiasme masyarakat terhadap investasi saham juga terlihat dari data terbaru dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Hingga akhir Agustus 2024, jumlah investor individual di pasar modal mengalami peningkatan sebesar 12%, mencapai total 13,62 juta investor dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh generasi muda yang semakin aktif berinvestasi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 55,07% merupakan investor yang berusia kurang dari 30 tahun. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran demografis dalam kepemilikan saham, dengan generasi muda yang kini semakin mendominasi sebagai investor.
Tren Investasi di Kalangan Generasi Muda
Menurut Aquarius, pertumbuhan jumlah investor muda mencerminkan tren positif bahwa generasi muda semakin tertarik untuk berinvestasi. “Kami melihat ini sebagai peluang penting untuk mendukung generasi muda dalam berinvestasi. Dengan pemahaman yang matang, mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak,” paparnya.
Bank Mandiri berkomitmen untuk memberikan solusi investasi yang mudah diakses dan relevan bagi nasabah muda. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Bank Mandiri untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola pikir dan perilaku pengelolaan keuangan di kalangan generasi muda.
Kesimpulan
Pencapaian Bank Mandiri dalam hal volume penjualan layanan investasi di aplikasi Livin' by Mandiri yang mencapai Rp25 triliun menunjukkan peningkatan minat masyarakat terhadap investasi. Dengan adanya fitur-fitur yang memudahkan nasabah dan dukungan untuk investor muda, Bank Mandiri terus berupaya untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri perbankan dan investasi di Indonesia.
Sebagai lembaga keuangan yang sudah berpengalaman, Bank Mandiri mengerti bahwa edukasi dan akses yang mudah adalah kunci untuk meningkatkan literasi investasi di Indonesia. Dengan semua inovasi yang dihadirkan, bank ini menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan di Indonesia.