Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan baru-baru ini mengumumkan pencapaian yang menggembirakan dalam sektor ekspor. Pada bulan September 2024, nilai ekspor di provinsi ini mencatat angka yang sangat mengesankan, yaitu 1,05 miliar dolar AS. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 10,61 persen dibandingkan dengan nilai ekspor bulan sebelumnya pada Agustus 2024 yang mencapai 946,33 juta dolar AS.
Peningkatan Dibanding Tahun Sebelumnya
Tidak hanya dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor pada September 2024 juga menunjukkan peningkatan yang substansial dibandingkan tahun lalu. Jika dibandingkan dengan September 2023, di mana nilai ekspor hanya mencapai 852,69 juta dolar AS, terjadi pertumbuhan sebesar 22,76 persen. Pertumbuhan yang konsisten ini menunjukkan ketahanan dan potensi ekonomi yang kuat di Kalimantan Selatan.
Komposisi Ekspor Berdasarkan Kelompok
Menurut laporan dari BPS, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) menjadi penyumbang utama dalam pencapaian ini. Pada bulan September 2024, kelompok ini mencatat nilai ekspor sebesar 913,69 juta dolar AS, mengalami peningkatan sebesar 9,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 834,46 juta dolar AS. Berikut adalah rincian mengenai kontribusi kelompok komoditas ekspor:
Kelompok Komoditas | Nilai Ekspor (juta dolar AS) | Persentase Pertumbuhan | Persentase Kontribusi |
---|---|---|---|
Bahan Bakar Mineral (HS 27) | 913,69 | 9,49% | 87,29% |
Lemak dan Minyak Hewani/Nabati (HS 15) | 93,07 | 24,02% | 8,89% |
Kayu dan Barang dari Kayu (HS 44) | 15,97 | - | 1,53% |
Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa kelompok bahan bakar mineral mendominasi pasar ekspor, menyumbang hingga 87,29 persen dari total ekspor pada bulan September. Ini mencerminkan kekuatan sektor energi di provinsi ini.
Penurunan Nilai Impor
Di sisi lain, nilai impor di Kalimantan Selatan juga tercatat mengalami penurunan yang signifikan. Pada bulan September 2024, nilai impor mencapai 102,83 juta dolar AS, yang menurun sebesar 29,40 persen dibandingkan bulan Agustus 2024 dengan nilai 145,65 juta dolar AS. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor juga turun sebanyak 32,15 persen dari 151,56 juta dolar AS pada September 2023.
Kelima kelompok barang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai impor di Kalsel adalah sebagai berikut:
Kelompok Komoditas | Nilai Impor (juta dolar AS) | Persentase Kontribusi |
---|---|---|
Bahan Bakar Mineral (HS 27) | 85,29 | 82,94% |
Mesin dan Peralatan Mekanis (HS 84) | 6,28 | 6,10% |
Mesin dan Perlengkapan Elektrik (HS 85) | 3,18 | 3,09% |
Barang dari Besi dan Baja (HS 73) | 2,42 | 2,35% |
Bahan Kimia Organik (HS 29) | 1,86 | 1,81% |
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa sektor bahan bakar mineral juga mendominasi nilai impor dengan kontribusi sebesar 82,94 persen dari total impor di Kalsel.
Pendapat Ahli tentang Potensi Ekspor Kalsel
Dengan pertumbuhan nilai ekspor yang signifikan dan penurunan nilai impor, ada harapan tinggi bahwa perekonomian Kalimantan Selatan akan terus berkembang. Beberapa ahli ekonomi melihat potensi yang besar dalam komoditas unggulan daerah tersebut, terutama dalam pengembangan sektor energi dan energi terbarukan.
Langkah-langkah strategis yang dapat diambil termasuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengeksplorasi pasar internasional yang lebih luas. Peningkatan kapasitas produksi serta diversifikasi produk ekspor juga akan menjadi kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pencapaian nilai ekspor Kalsel yang mencapai 1,05 miliar dolar AS menunjukkan optimisme bagi pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, tidak menutup kemungkinan Kalimantan Selatan akan menjadi salah satu pusat perekonomian yang signifikan di Indonesia.