Pengeluaran Kelas Menengah Indonesia Meningkat Tajam untuk Kebutuhan Makanan
Dalam sepuluh tahun terakhir, pengeluaran kelas menengah Indonesia mengalami perubahan signifikan, terutama terkait dengan kebutuhan makanan. Menurut Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, pengeluaran kelas menengah untuk makanan hampir meningkat 50% dari tahun 2014 hingga tahun ini. Hal ini sejalan dengan kenaikan biaya hidup yang harus ditanggung oleh masyarakat.
Perubahan Komposisi Pengeluaran
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2014, pengeluaran kelas menengah untuk makanan sekitar 28,48%. Namun, porsi pengeluaran ini mengalami peningkatan tajam hingga hampir 50% atau sekitar 41,67% pada tahun ini. Hal ini menandakan bahwa prioritas utama kelas menengah saat ini adalah kebutuhan makanan.
Kelas Menengah Rentan Terhadap PHK
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menambahkan bahwa pengeluaran terbesar kelas menengah saat ini adalah untuk makanan dengan persentase sebesar 41,67%. Disusul dengan pengeluaran perumahan sebesar 28,5% dan hiburan hanya 0,38%. Pengeluaran makanan yang dominan menunjukkan bahwa kelas menengah fokus pada kebutuhan primer mereka.
Pengeluaran Berdasarkan Jumlah Pendapatan
Rentang pengeluaran kelas menengah sendiri berkisar antara Rp 1,9 juta sampai Rp 9,3 juta per bulan per individu. Namun, kondisi ekonomi yang tidak stabil dan adanya pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor telah membuat sebagian kelas menengah turun kelas karena tidak memiliki sumber pendapatan yang tetap.
Perubahan Proporsi Pengeluaran
Proporsi pengeluaran untuk makanan terus meningkat dalam sepuluh tahun terakhir, mencapai 41,67% pada tahun ini. Sementara proporsi pengeluaran untuk hiburan mengalami penurunan menjadi 28,52% pada 2024. Pengeluaran untuk kendaraan juga mengalami penurunan yang signifikan dari 7,27% pada 2014 menjadi 3,99% pada 2024.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran kelas atas, proporsi pengeluaran untuk makanan dan kendaraan hampir setara. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran prioritas dalam pola konsumsi masyarakat.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pengeluaran kelas menengah Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan perubahan yang cukup signifikan, terutama terkait dengan prioritas pengeluaran untuk kebutuhan makanan. Kenaikan biaya hidup dan kondisi ekonomi yang tidak stabil mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, terutama kelas menengah. Diperlukan langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi masyarakat.