Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Prospek Cerah PT Timah Tbk Didorong Peningkatan Permintaan Global

Prospek Cerah PT Timah Tbk Didorong Peningkatan Permintaan Global

by Gilang Permana at 17 Oct 2024 08:11

PT Timah Tbk (TINS) tengah bersiap untuk mencetak kinerja kian baik di tengah tantangan pasokan global yang menyusut serta meningkatnya permintaan logam dasar, utamanya timah. Hal ini dipicu oleh stimulus ekonomi yang diberikan oleh pemerintah China, yang diyakini akan memengaruhi permintaan komoditas secara signifikan. Dalam riset terbaru yang dirilis oleh analis BRI Danareksa Sekuritas, Timothy Wijaya, ia menjelaskan bahwa penurunan ekspor bijih timah dari Myanmar ke China akan memberikan dampak yang positif terhadap harga timah kapital.

Pergerakan Harga Timah di Pasar Global

Meskipun harga rata-rata timah di London Metal Exchange (LME) mengalami penurunan sebesar 1,9% secara kuartalan menjadi US$31.700 per ton pada kuartal ketiga tahun 2024, prospek yang lebih cerah bagi PT Timah tetap ada. Timothy optimis bahwa meskipun terjadi penurunan harga, kinerja keuangan PT Timah akan membaik berkat peningkatan penjualan yang diharapkan mencapai 5% secara kuartalan (qoq) menjadi sekitar 5.000 ton.

Peningkatan Produksi dan Efisiensi Biaya

Proyeksi peningkatan penjualan ini disokong oleh efisiensi biaya dari pabrik peleburan TSL Ausmelt yang beroperasi penuh sejak awal tahun ini. Efisiensi tersebut memungkinkan PT Timah untuk bersaing lebih baik di pasar internasional dengan biaya produksi yang lebih rendah.

Dampak Stimulus Ekonomi China

Stimulus ekonomi yang diberikan oleh China, termasuk pengurangan suku bunga hipotek dan penurunan uang muka untuk pembelian rumah kedua, diperkirakan akan meningkatkan permintaan logam dasar. Timothy menambahkan, "Kami percaya stimulus tambahan di sektor properti dan konstruksi dapat mendukung harga logam dasar."

Lonjakan Ekspor Timah Olahan

Kendati ekspor timah olahan dari Indonesia mengalami lonjakan signifikan, dengan peningkatan 89% pada Agustus 2024 mencapai 6.400 ton, harga timah global tetap stabil. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh penurunan ekspor dari Myanmar, salah satu penghasil timah utama dunia, yang terus dihadapi dengan tantangan pengiriman dan regulasi domestik.

Stok Timah di LME Menurun

Menurut analisis Ciptadana Sekuritas Asia, stok timah di LME juga mengalami penurunan sebesar 41,1% sepanjang tahun ini, yang kini tercatat hanya 4.700 ton. Penurunan stok ini dikarenakan tingginya permintaan dari China yang diimbangi oleh stimulus ekonomi serta gangguan pasokan dari para produsen lain.

Kenaikan Harga Timah yang Mendorong Kinerja Saham

Harga timah di LME meningkat signifikan, tercatat naik 32% sepanjang tahun ini hingga menyentuh level US$32.008 per ton pada akhir bulan September. Kenaikan harga ini tidak hanya berpengaruh pada komoditas timah secara umum, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kinerja saham PT Timah (TINS), yang diyakini akan terus meningkat seiring dengan proyeksi positif permintaan logam dasar.

Kesimpulan

Dengan berbagai faktor yang mendukung, termasuk penurunan ekspor bijih timah dari Myanmar dan stimulus ekonomi di China, PT Timah Tbk memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerjanya. Investor dan pemantau industri disarankan untuk memperhatikan perkembangan ini, terutama bagi mereka yang mempertimbangkan investasi di sektor pertambangan timah. Mengingat dinamika pasar yang terus berubah, evaluasi berkala terhadap kondisi pasar dan strategi bisnis PT Timah akan sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur pertumbuhan yang positif.