Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Rupiah Diprediksi Melemah Terbatas Namun Ada Harapan Positif

Rupiah Diprediksi Melemah Terbatas Namun Ada Harapan Positif

by Fitri Wulandari at 18 Oct 2024 06:54

Rupiah berpeluang melemah terbatas pada perdagangan Jumat, 18 Oktober. Ini bertepatan dengan rilis data ekonomi AS yang menunjukkan angka yang lebih kuat dari perkiraan, sehingga mendorong dolar AS menguat dan membuat rupiah melemah. Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong menyatakan bahwa pergerakan rupiah pada hari ini sangat tergantung pada data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yang dirilis pada Kamis malam (17/10).

Menurut Lukman, "Dolar AS diperkirakan akan melanjutkan penguatan apabila data penjualan ritel kembali lebih kuat seperti halnya rilis sebelumnya," ungkapnya. Dikenal, data penjualan ritel AS tercatat mengalami kenaikan 0,4% di bulan September, yang sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, sementara klaim pengangguran mingguan turun secara tak terduga.

Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

Mempertimbangkan faktor utama tersebut, Lukman memprediksi rupiah bisa melemah terhadap dolar AS. Namun, sentimen domestik diperkirakan akan membantu rupiah membatasi pelemahan. Ia memperkirakan rentang pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran Rp 15.475 per dolar AS hingga Rp 15.575 per dolar AS.

Di sisi lain, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memberikan analisis serupa. Ia menyebutkan bahwa pergerakan rupiah akan fluktuatif tetapi ditutup menguat pada rentang Rp 15.430 sampai Rp 15.520 per dolar AS pada hari yang sama.

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Sebelumnya

Pada Kamis, 17 Oktober, rupiah spot menguat tipis 0,02% menjadi Rp 15.507 per dolar AS. Selain itu, kurs rupiah di Jisdor Bank Indonesia tercatat berada di Rp 15.516 per dolar AS, mengalami penguatan sebesar 0,13% dari sehari sebelumnya. Ibrahim menambahkan bahwa penguatan tersebut didukung oleh respons positif pasar terhadap susunan kabinet baru.

TanggalKurs SpotKurs Jisdor
17 Oktober 2024Rp 15.507Rp 15.516

Sentimen Positif dari Kabinet Baru

Berdasarkan pengamatan Ibrahim, penguatan rupiah pada Kamis lalu sebagian besar didorong oleh reaksi pasar yang positif terhadap pemilihan kabinet baru oleh Presiden terpilih Prabowo. Kehadiran pemimpin yang kompeten di bidangnya menjadi harapan baru bagi para investor di Tanah Air.

Dalam pengamatan juga terdapat sorotan khusus terhadap Sri Mulyani, yang diperkirakan akan menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran. Rilis data yang menggembirakan dan stabilitas kebijakan ekonomi menjadi harapan besar bagi investor dan pelaku pasar di dalam negeri.

Respon Terhadap Keputusan Bank Indonesia

Selain itu, penguatan rupiah juga dapat dikaitkan dengan keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan pada angka 6% pada Rabu, 16 Oktober. Keputusan tersebut mencerminkan sikap proaktif BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global.

Faktor Eksternal yang Memengaruhi Rupiah

Dari faktor eksternal, Ibrahim menjelaskan bahwa investor saat ini menunjukkan sikap mengesampingkan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang besar dari Federal Reserve pada pertemuan kebijakan berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa fokus pasar saat ini lebih kepada stabilisasi pasar di tingkat domestik dan dampak dari kebijakan yang diambil oleh pemimpin baru.

Berita lain yang menjadi perhatian adalah langkah-langkah yang diambil oleh menteri perumahan di China yang menyusun lebih banyak langkah untuk mendukung pasar properti, termasuk memperluas daftar pengembang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan dari pemerintah. Namun, investor merasa kecewa karena rincian lebih lanjut terkait penerapan langkah tersebut masih minim.

Dengan pengarahan yang dilaksanakan pada hari Kamis, langkah-langkah stimulus dari Beijing diharapkan dapat memberikan lebih banyak dukungan bagi ekonomi, yang pada gilirannya juga dapat berpengaruh pada aliran modal menuju pasar Indonesia.

Kondisi yang Harus Diperhatikan

Investor di Indonesia harus memantau dengan cermat kondisi ini, terutama menjelang rilis data ekonomi mendatang baik domestik maupun internasional. Kinerja ekonomi AS, dalam hal ini, menjadi fokus utama karena dapat berpengaruh langsung terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat proyeksi terjadinya pelemahan, terdapat pula banyak faktor yang dapat mendukung stabilitas rupiah. Adanya harapan akan kebijakan pemerintah yang pro-investasi dan stabilitas ekonomi yang lebih baik membuat pasar tetap optimis bahwa rupiah dapat beradaptasi dengan pencapaian hasil data ekonomi yang akan dirilis.