Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Rupiah Menguat, Apa Penyebabnya Menjelang Kabinet Baru?

Rupiah Menguat, Apa Penyebabnya Menjelang Kabinet Baru?

by Hendra Wijaya at 17 Oct 2024 18:03

Rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari Kamis (17/10), dengan rupiah spot menguat tipis 0,02% menjadi Rp 15.507 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga mencatat penguatan sebesar 0,13% ke level Rp 15.516 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Sentimen Positif Terhadap Kabinet Baru

Penguatan rupiah kali ini diakui oleh Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, sebagai dipengaruhi oleh sentimen positif pasar terkait pembentukan kabinet baru. Ia menjelaskan bahwa pilihan Presiden terpilih Prabowo untuk memilih pemimpin-pemimpin yang memiliki kompetensi di bidangnya memberikan harapan bagi investor.

“Pelantikan kabinet adalah salah satu poin penting, bukan hanya tentang politik,” kata Ibrahim, yang menunjukkan bahwa stabilitas politik dapat memicu kepercayaan pasar. Dalam konteks ini, pelaksanaaan keputusan-keputusan ekonomi yang efektif oleh kabinet baru akan menjadi kunci dalam mempertahankan momentum penguatan rupiah.

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi

Dari sisi eksternal, Ibrahim menerangkan bahwa investor saat ini cenderung mengabaikan potensi pemangkasan suku bunga besar oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakan mendatang. Ini menunjukkan bahwa pasar domestik lebih dipengaruhi oleh sentimen lokal ketimbang faktor global yang cenderung negatif.

Sementara itu, pemerintah China juga mengambil langkah-langkah untuk mendukung pasar properti. Menteri Perumahan negara tersebut mengumumkan akan memberikan akses pendanaan kepada pengembang melalui daftar putih yang lebih luas. Namun, dinilai belum cukup detail untuk mengatasi harapan pasar. Investor terlihat kecewa karena mengharapkan langkah-langkah yang lebih signifikan.

Stimulus Ekonomi China

Ibrahim menambahkan bahwa pengumuman tersebut adalah yang terbaru dalam rangkaian pengarahan stimulus dari China. “Beijing memobilisasi lebih banyak dukungan untuk ekonomi mereka,” jelasnya. Sentimen di pasar global sangat bergantung pada bagaimana keberhasilan stimulus ini dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi China dan pada gilirannya memengaruhi ekonomi Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Proyeksi Ke Depan

Pemulihan ekonomi di dalam negeri perlu didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah. Dampak positif dari pelantikan kabinet baru diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih baik apabila komposisi kabinet mampu memberikan peta jalan yang jelas dan strategi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Seorang pengamat mata uang dan komoditas, Lukman Leong, menegaskan pandangannya bahwa penguatan rupiah ini juga didorong oleh sentimen positif terhadap susunan kabinet baru. Menurutnya, keputusan pemerintah yang pro-investasi akan sangat membantu meredakan ketidakpastian dan memperkuat posisi rupiah.

Meski terdapat optimisme terhadap penguatan rupiah, tetap terdapat risiko-risiko yang bersifat eksternal seperti ketegangan hubungan internasional dan dinamika pasar global yang selalu berubah. Oleh karena itu, pengamat merekomendasikan agar investor tetap waspada dan memantau perkembangan di pasar.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penguatan rupiah terhadap dolar AS yang terjadi saat ini merupakan cerminan dari berbagai faktor baik domestik maupun eksternal. Sentimen positif menjelang pelantikan kabinet baru, ditambah dengan langkah-langkah stimulus dari pemerintah China, menjadi pendorong utama pergerakan nilai tukar rupiah. Namun, tetap diperlukan perhatian terhadap risiko-risiko yang mungkin akan muncul di masa mendatang.