Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Rupiah Menguat, Ini Dampak Keputusan Suku Bunga BI

Rupiah Menguat, Ini Dampak Keputusan Suku Bunga BI

by Dika Saputra at 16 Oct 2024 15:43

Nilai tukar rupiah mengalami penguatan yang signifikan pada Rabu, 16 Oktober 2023, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI Rate di angka 6%. Keputusan ini memberikan sinyal positif bagi pasar, dan menciptakan optimisme di kalangan pelaku investasi dan bisnis di Indonesia.

Kurs rupiah yang tercatat dalam Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) menunjukkan angka Rp 15.536 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,12% dibandingkan posisi sebelumnya yang berada di Rp 15.555 per dolar AS. Di sisi lain, kurs rupiah di pasar spot juga memperlihatkan tren yang sama dengan penutupan di level Rp 15.510 per dolar AS, mengalami penguatan sebesar 0,51% dari penutupan sebelumnya yang berada di Rp 15.589 per dolar AS.

Dominasi Penguatan Rupiah di Asia

Penguatan nilai tukar rupiah ini menjadikannya sebagai mata uang dengan performa terbaik di Asia pada hari itu. Dalam perkembangan pasar mata uang, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga menunjukkan penguatan. Misalnya, ringgit Malaysia mencatatkan kenaikan 0,34%, berada satu level di bawah rupiah.

Rincian nilai tukar mata uang Asia lainnya adalah sebagai berikut:

Mata UangPenguatan
Ringgit Malaysia0,34%
Won Korea Selatan0,26%
Peso Filipina0,11%
Yuan China0,02%
Dolar Singapura0,008%
Dolar Taiwan0,006%
Baht Thailand0,003%
Yen Jepang-0,15%
Dolar Hongkong-0,03%
Rupee India-0,02%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa yen Jepang mengalami pelemahan paling signifikan di antara mata uang lainnya, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor kebijakan moneter dan kondisi ekonomi domestik yang sedang melambat.

Indeks Dolar AS Menguat

Sementara itu, Indeks Dolar AS yang mencerminkan nilai tukar dolar terhadap mata uang utama dunia juga menunjukkan tren penguatan. Pada saat berita ini ditulis, indeks dolar menguat ke 103,37 dari posisi sebelumnya di 103,26. Ini merupakan level tertinggi yang dicapai sejak awal Agustus 2024, menunjukkan penguatan selama lebih dari 10 pekan terakhir.

Dampak Keputusan BI terhadap Ekonomi

Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di level 6% menjadi sorotan pelaku pasar. Hal ini dianggap sebagai langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan di tengah ketidakpastian global. Dengan suku bunga yang stabil, diharapkan investasi dapat tetap tumbuh dan mendorong sektor riil dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi.

Menahan suku bunga juga berpotensi untuk menekan inflasi, yang menjadi perhatian utama bagi bank sentral. Inflasi yang terkendali menjadi faktor penting bagi stabilitas nilai tukar rupiah dan daya beli masyarakat.

Penilaian Ekonom Terhadap Penguatan Rupiah

Beberapa ekonom menilai bahwa penguatan rupiah bukan hanya dipicu oleh keputusan suku bunga BI, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti pergerakan nilai tukar dolar AS dan sentimen investor global. Stabilitas politik dan perekonomian yang baik juga memberikan kontribusi terhadap penguatan mata uang lokal ini.

Namun demikian, pasar tetap perlu waspada terhadap potensi volatilitas yang bisa terjadi akibat ketidakpastian global, seperti perang dagang, kebijakan moneter negara besar, dan kondisi ekonomi dunia yang dinamis. Oleh karena itu, pelaku pasar disarankan untuk terus memantau perkembangan yang terjadi di dalam dan luar negeri.

Kesimpulan

Penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi pada hari ini menjadi sinyal positif bagi para investor dan pelaku bisnis. Dengan adanya stabilitas suku bunga dan kondisi ekonomi yang menunjukkan perbaikan, diharapkan hal ini akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Dalam jangka pendek, penguatan ini dapat meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia, tetapi tetap diimbangi dengan kewaspadaan terhadap risiko yang ada.