JAKARTA — Pelaku pasar saham Indonesia memperlihatkan respon positif terhadap perkembangan politik terkini setelah presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka memanggil sejumlah kandidat untuk mengisi posisi menteri, wakil menteri, serta kepala badan dalam kabinetnya. Hal ini sejalan dengan penguatan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat dalam dua hari terakhir.
Kinerja IHSG yang Menggembirakan
Berdasarkan data Bloomberg, pada Senin, 14 Oktober 2024, IHSG mencatat peningkatan sebesar 0,52% menjadi 7.559,65. Peningkatan ini berlanjut pada hari berikutnya, Selasa, 15 Oktober, dengan penguatan sebesar 0,89% atau 67,29 poin ke level 7.626,95. Keberhasilan ini pun terjadi hanya lima hari menjelang pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024–2029 yang dijadwalkan pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Strategi Pemilihan Kabinet yang Berpengaruh
Sejak awal, langkah Prabowo yang memanggil 49 calon menteri pada 14 Oktober dan 59 calon wakil menteri serta kepala badan pada 15 Oktober menarik perhatian pasar. Dalam daftar tersebut, terdapat nama-nama penting seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kehadiran tokoh-tokoh ini dalam gabungan kabinet dianggap memberikan sinyal positif bagi kestabilan dan kelangsungan kebijakan ekonomi pemerintah.
Respon Positif dari Analis Pasar
Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki, menilai bahwa kemunculan nama-nama tersebut di atas menjadi salah satu faktor penggerak utama IHSG. “Transisi pemerintahan yang diproyeksikan akan mulus memberikan faktor kuat bagi pergerakan IHSG,” ungkapnya. Namun demikian, ia juga menambahkan bahwa penguatan ini lebih bersifat jangka pendek, yang dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap kinerja keuangan emiten di Bursa pada kuartal ketiga 2024.
Prospek IHSG Akhir Tahun
Achmad Yaki melanjutkan bahwa meskipun IHSG menunjukkan performa positif, tantangan besar tetap menghinggapi pada akhir tahun. Salah satunya adalah kekhawatiran tentang data inflasi dan daya beli masyarakat yang masih lemah, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 turun sebesar -0,12% secara bulanan.
Peluang dan Tantangan di Depan
Bagi banyak pelaku pasar, peluang pertumbuhan IHSG di akhir tahun diramalkan dapat mencapai kisaran target antara 7.925-8.000. Namun, tantangan tetap ada. Jika deflasi berlanjut dan daya beli tidak membaik, hal ini bisa menghambat pertumbuhan yang diharapkan oleh investor. Banvals juga mencermati bahwa meskipun pengangkatan menteri kabare Prabowo ini membawa optimisme, perubahan menyeluruh perlu dipantau secara lebih mendetail, terutama dalam aspek kebijakan ekonomi yang akan bertindak pro-bisnis.
Peran Investor Asing dalam Pasar
Martha Christina, Head of Investment Information di Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa pada saat menjelang pelantikan, pasar akan lebih mencermati sentimen yang muncul. Setelah nama-nama menteri diumumkan, pasar diharapkan akan stabil. “Investor asing pun mungkin akan menilai positif pasar saham Indonesia menjelang pelantikan Presiden terpilih,”ujarnya.
Dinamika Hubungan Prabowo dan Jokowi
Di sisi lain, dilaporkan ada spekulasi tentang keretakan hubungan antara Prabowo dan Presiden Jokowi. Ezaridho Ibnutama dari NH Korindo Sekuritas mencatat bahwa manuver Prabowo dalam mempertahankan menteri-menteri dari kabinet Jokowi bisa menjadi salah satu langkah untuk memperhalus transisi administrasi. “Kita perlu memantau bagaimana hubungan ini akan berlanjut pasca pelantikan,” ujarnya.
Pentingnya Pengamatan atas Kebijakan Barubaru
Dengan berbagai potensi serta tantangan yang sudah ada, ketidakpastian dalam fase restrukturisasi menjadi isu sentral bagi para investor. Ezaridho menambahakan bahwa keberhasilan Prabowo dalam menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih pro-bisnis, dapat memberikan outlook pasar yang lebih baik, tetapi jika mengalami kesulitan, dampaknya akan sangat negatif.
Penelitian oleh Abdul Azis Setyo Wibowo dari Kiwoom Sekuritas juga mendemonstrasikan bahwa pelaku pasar tetap optimis terkait penunjukan kabinet Prabowo, terutama melihat tren positif IHSG meskipun juga mengantisipasi dampak sentimen global yang berangsuransı seperti ketegangan di Timur Tengah dan langkah-langkah stimulus dari China.
Dengan demikian, menjelang pelantikan presiden yang baru, kontak antara langkah-langkah politik dan dinamis di pasar keuangan menjadi semakin relevan. Sebagai investor atau pelaku pasar, sangat penting untuk terus memantau berbagai perkembangan dan mengambil strategi yang tepat dalam menghadapi era baru pemerintahan mendatang.