Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Skema Kredit Usaha Mikro Baru Mulai Berlaku 2025, Apa Saja Keuntungannya?

Skema Kredit Usaha Mikro Baru Mulai Berlaku 2025, Apa Saja Keuntungannya?

by Fitri Wulandari at 08 Oct 2024 17:17

Transformasi Penyaluran KUR dengan Credit Scoring

Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) telah mengumumkan bahwa skema penyaluran Kredit Usaha Mikro (KUR) dengan menggunakan sistem credit scoring akan mulai diterapkan pada tahun 2025. Penyaluran kredit yang lebih efisien dan berbasis data ini diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan bagi para pelaku usaha mikro di Indonesia.

Uji Coba di Beberapa Bank BUMN

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop-UKM, Yulius, mengungkapkan bahwa skema baru ini saat ini sedang dalam tahap uji coba di beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti BRI dan Bank Mandiri. "Saat ini memang masih uji coba. Mungkin di antaranya ada BRI, Mandiri yang sedang uji coba. Tetapi kita belum mencapai keseluruhan," jelas Yulius dalam konferensi pers yang diadakan di kantor Kemenkop-UKM.

Dengan pilot project yang melibatkan 72 ribu nasabah, Yulius menekankan bahwa target penerapan skema ini adalah tahun depan. "Kita harapkan skema ini bisa berjalan dengan baik setelah uji coba. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati," tambahnya.

Dukungan Pemerintah dan OJK

Dalam pertemuan tersebut, Yulius juga menekankan bahwa diskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kemenko Bidang Perekonomian menunjukkan respon yang positif terkait peluncuran skema ini. "Pilot project sekarang ada di 3 bank, hasilnya nanti akan cukup mewakili untuk memulai kegiatan ini. Nantinya, pinjaman ini akan dibuat dalam konsorsium untuk menentukan kepada siapa pinjaman diberikan serta model dan sistem kerja sama yang akan diterapkan," paparnya.

Mekanisme Credit Scoring dan Manfaatnya bagi UMKM

Credit scoring adalah metode penilaian yang memungkinkan pelaku usaha atau UMKM untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus menyertakan jaminan atau agunan. Sistem ini memanfaatkan berbagai data penting untuk menilai kelayakan kredit nasabah.

Data yang dapat digunakan dalam penilaian tersebut antara lain:

  • Data telekomunikasi
  • Jaminan sosial seperti BPJS
  • Data pembayaran listrik
  • Data pembelanjaan di e-commerce
  • Aktivitas di media sosial
  • Data perpajakan

Dengan memanfaatkan data-data tersebut, lembaga keuangan dapat mengurangi risiko dalam penyaluran kredit. Hal ini tentu akan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro untuk memperoleh modal yang diperlukan tanpa tekanan tambahan dari agunan.

Target Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Tentu saja, penerapan skema credit scoring ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas sektor UMKM di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah pelaku usaha yang mendapatkan akses pembiayaan, diharapkan akan berpengaruh positif terhadap perekonomian nasional.

Dalam jangka pendek, Kemenkop UKM berharap agar uji coba ini dapat memberikan hasil yang konkret dan mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin muncul sebelum peluncuran resmi pada 2025. Untuk jangka panjang, skema ini diharapkan dapat menjadi model standar dalam penyaluran KUR yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha.

Kesimpulan

Implementasi sistem credit scoring untuk KUR menjadi suatu langkah strategis dalam mendukung keberlangsungan usaha mikro di Indonesia. Dengan adanya sistem penilaian yang adil ini, diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi mereka yang selama ini terhambat akses pembiayaan akibat kurangnya jaminan. Proses ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih bersahabat bagi UMKM.

Melihat langkah yang diambil oleh Kemenkop UKM, diharapkan kolaborasi antara pemerintah, OJK, dan lembaga keuangan dapat mempercepat proses transformasi ini sehingga UMKM Indonesia dapat lebih maju dan kompetitif di pasar global.