Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Tokenisasi Surat Utang: Inovasi Pertama OJK di Indonesia

Tokenisasi Surat Utang: Inovasi Pertama OJK di Indonesia

by Dika Saputra at 15 Oct 2024 17:45

PT Sejahtera Bersama Nano (SBN) mencatatkan sejarah baru dalam dunia keuangan Indonesia. Perusahaan ini menjadi penerbit token pertama di tanah air yang berhasil mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk proyek tokenisasi aset kripto dengan underlying surat utang negara. Langkah inovatif ini menandai dimulainya era baru dalam investasi di pasar modal Indonesia.

Proyek Tokenisasi Aset Kripto Pertama di Indonesia

Token ID Digital Bonds (IDDB) yang diterbitkan SBN merupakan proyek tokenisasi obligasi pemerintah pertama yang terdaftar dalam Sandbox OJK. Surat persetujuan yang dikeluarkan dengan nomor S-514/IK.01/2024 pada tanggal 8 Oktober 2024 ini memberi angin segar bagi pelaku pasar finansial dan menjanjikan akses investasi yang lebih luas kepada masyarakat.

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, SBN bertujuan untuk mendigitalkan instrumen surat utang (obligasi). Tokenisasi memungkinkan obligasi yang sebelumnya hanya dapat diakses dengan nominal tinggi kini dapat dipecah menjadi bentuk aset kripto yang lebih terjangkau dan dapat diperdagangkan secara lebih luas melalui platform digital.

Membuka Akses Lebih Luas bagi Investor

Melalui tokenisasi IDDB, investor ritel dan institusi kini memiliki kesempatan untuk berinvestasi dalam surat utang negara dengan cara yang lebih mudah. Laporan dari Boston Consulting Group (BCG) memprediksi bahwa pasar tokenisasi aset, termasuk obligasi, akan mengalami pertumbuhan pesat, diperkirakan mencapai nilai US$ 16 triliun pada tahun 2030.

Teknologi tokenisasi ini dipercaya dapat meningkatkan efisiensi mengelola investasi, transparansi dalam perdagangan, serta menekan biaya transaksi. Gumarus Dharmawan William, CEO PT Sejahtera Bersama Nano, menjelaskan bahwa ini adalah langkah besar untuk Indonesia.

Inovasi yang Menjadi Sorotan

“OJK telah membuat sejarah sebagai regulator keuangan pertama di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara yang memberikan kesempatan untuk menjalankan proyek tokenisasi surat utang negara,” kata Gumarus dalam siaran persnya pada Selasa (15/10).

IDDB, yang didukung oleh obligasi seri INDON34, kini resmi berada dalam pengawasan dan pengujian di Sandbox OJK. Sebelumnya, obligasi seri INDON34 ini hanya dapat diakses oleh investor dengan minimum pembelian sebesar USD $200.000 (sekitar 3,1 miliar rupiah). Kini, dengan tokenisasi IDDB, nominal minimum pembelian dapat diturunkan menjadi hanya USD $1.000 (sekitar 15,5 juta rupiah). Hal ini tentunya menjadikan produk ini lebih inklusif dan ramah bagi investor berkapasitas kecil.

Pengaruh Terhadap Aliran Modal dan Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Utama Nanovest, Billy Surya Jaya, menjelaskan bahwa inovasi seperti ini diharapkan mampu meningkatkan aliran modal ke dalam negeri, mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan memperkuat pasar modal. Dalam 12 bulan ke depan, IDDB akan menjalani masa uji coba di Sandbox OJK sebelum mendapatkan regulasi penuh untuk diluncurkan secara komersial.

Kolaborasi untuk Masa Depan Investasi

Proyek tokenisasi ini merupakan hasil kolaborasi antara SBN, Nanovest, STAR Asset Management, dan Bank Sinarmas. Dalam konteks ini, Hanif Mantiq, Direktur STAR Asset Management, menyatakan bahwa inovasi tokenisasi yang dilakukan membuktikan bahwa aspek kripto dan obligasi negara dapat bersinergi secara harmonis.

“Kami menghadirkan opsi investasi yang lebih aman dan terjangkau bagi investor,” ungkapnya. Ini sejalan dengan tujuan besar untuk memodernisasi pasar modal Indonesia dan meningkatkan inklusi keuangan. Dengan adanya tokenisasi obligasi, lebih banyak investor, baik domestik maupun internasional, dapat terlibat dalam pasar yang sebelumnya dianggap kaku dan sulit dijangkau.

Kesimpulan dan Harapan Ke Depan

Peluncuran token IDDB bukan hanya sekadar inovasi, tetapi juga tanda pergeseran paradigma investasi di Indonesia. Proyek ini menunjukkan bahwa penerimaan terhadap teknologi baru, khususnya dalam konteks pasar modal, sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi ekonomi. Dengan langkah ini, Indonesia berharap menjadi salah satu negara yang memimpin dalam blanketing inovasi finansial di Asia Tenggara.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan tidak hanya akan memberikan akses yang lebih baik bagi investasi tetapi juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi di surat utang pemerintah. Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya dari proyek yang menjanjikan ini.