Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Percepat Produksi, SKK Migas Targetkan Lapangan Hidayah Onstream Akhir 2026

Percepat Produksi, SKK Migas Targetkan Lapangan Hidayah Onstream Akhir 2026

by Hendra Wijaya at 09 Jan 2025 13:52

Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan upaya percepatan operasi di Lapangan Hidayah, Blok North Madura II. Djoko Siswanto menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memajukan target onstream dari kuartal pertama tahun 2027 menjadi tanggal 31 Desember 2026. Hal ini diungkapkannya saat acara "FID Engagement for the Hidayah Development Project" di Jakarta.

Investasi Proyek Mencapai Rp56 Triliun

Djoko menjelaskan, nilai investasi untuk proyek Lapangan Hidayah ini mencapai 3,5 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp56,78 triliun dengan asumsi kurs Rp16.223 per dolar AS. Investasi yang besar ini menunjukkan potensi yang signifikan dari proyek tersebut untuk mendukung peningkatan lifting minyak nasional.

Strategi Percepatan Proyek

Untuk mencapai target onstream yang lebih cepat, SKK Migas telah merancang beberapa strategi, antara lain mempercepat proses perizinan dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Selain itu, SKK Migas juga berupaya mempercepat proses tender sekaligus menghindari negosiasi yang memakan waktu terlalu lama.

"Proses tender biasanya berlangsung dengan lama akibat dari negosiasi harga yang berulang. Dengan telah adanya harga perkiraan sendiri (owner estimate), proses ini diharapkan bisa lebih efisien," jelas Djoko.

Kepatuhan Pada Arahan Pemerintah

Djoko menekankan, upaya percepatan proyek ini sejalan dengan arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menargetkan peningkatan lifting minyak menjadi 630 ribu barel per hari (BOPD) sesuai dengan target APBN. Ini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai ketahanan energi di dalam negeri.

Potensi Produksi Lapangan Hidayah

Lapangan Hidayah terletak sekitar 7 km utara Pulau Madura, dan ditemukan melalui pengeboran sumur Hidayah-1 pada 7 Januari 2021. Kapasitas Lapangan Hidayah diperkirakan mencapai 2.996 BOPD, sebagaimana disampaikan oleh Menteri ESDM saat itu, Arifin Tasrif, pada awal Agustus 2024. Estimasi produksi ini diharapkan dapat terealisasi pada kuartal pertama tahun 2027.

Implikasi Ekonomi dan Pajak

Keberhasilan proyek ini dinilai akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Dengan meningkatnya produksi minyak, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor perpajakan dan pendapatan daerah melalui bagi hasil. Selain itu, proyek ini juga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan investasi di sekitar kawasan proyek.

Pentingnya Dukungan Semua Pihak

Djoko menggarisbawahi pentingnya dukungan semua pihak dalam proses percepatan proyek ini. Terlepas dari proses administrasi yang telah dipercepat, keterlibatan dan komitmen dari semua stakeholder menjadi kunci sukses bagi operasi Lapangan Hidayah untuk dapat berfungsi lebih awal dari jadwal yang ditentukan.

Kesimpulan

Dengan upaya yang dilakukan oleh SKK Migas untuk mempercepat operasi Lapangan Hidayah, diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan produksi minyak nasional. Hal ini tidak hanya penting untuk mencapai target lifting minyak, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan energi di Indonesia, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan.