Harga emas kembali mengalami kebangkitan yang cukup signifikan, menyentuh zona US$ 2.630 per ons troi pada Jumat, 11 Oktober 2024. Kenaikan ini terjadi di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan melakukan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Dengan status emas sebagai aset safe haven, banyak investor kini memutar otak untuk memanfaatkan momen ini.
Analisis Harga Emas
Data dari Trading Economics menunjukkan bahwa harga emas ditutup pada level US$ 2.645 per ons troi pada pukul 11.58 WIB, meningkat 0,47% dalam waktu 24 jam terakhir. Lonjakan harga ini tidak bisa dipisahkan dari laporan inflasi yang datang dari Amerika Serikat, di mana Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan sebesar 2,4% secara tahunan (YoY), sedikit lebih tinggi dari ekspektasi 2,3% namun masih lebih rendah dibandingkan angka bulan sebelumnya yang mencapai 2,5%. Ini menjadi kenaikan tahunan terkecil sejak Februari 2021, yang menunjukkan adanya pelambatan dalam laju inflasi.
Dampak pada Pasar Tenaga Kerja
Kenaikan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran juga menjadi indikator yang patut diperhatikan. Menurut laporan yang dirilis, terdapat penambahan 33.000 pengajuan untuk pekan yang berakhir pada 5 Oktober, sehingga totalnya menjadi 258.000. Angka ini adalah sinyal awal dari pelemahan di pasar tenaga kerja AS. Hal tersebut menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi oleh perekonomian yang dapat mempengaruhi keputusan The Fed ke depan.
Prospek Penurunan Suku Bunga
Menurut Jonathan Octavianus dari Research and Development ICDX, laporan Inflasi dan pengajuan tunjangan pengangguran tidak banyak mengejutkan pasar. Dia percaya bahwa kedua indikator tersebut menegaskan bahwa The Fed kemungkinan berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga, yang dapat mendukung penguatan harga emas.
“Dari segi teknis, kami memprediksi bahwa harga emas saat ini memiliki support di level US$ 2.600 dan resistance terdekat di US$ 2.655. Jika harga turun lebih jauh, support terjauh dapat berada di level US$ 2.580 hingga US$ 2.540,” jelasnya.
Tabel Harga Emas dan Analisis Teknis
Parameter | Level |
---|---|
Support Terdekat | US$ 2.600 |
Resistance Terdekat | US$ 2.655 |
Support Terjauh | US$ 2.540 |
Resistance Terjauh | US$ 2.755 |
Peluang Investasi Emas
Bagi para investor, situasi ini menciptakan peluang yang menarik. Emas telah menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dicari, terutama di kondisi yang tidak pasti. Saat suku bunga menurun, biaya kesempatan untuk memegang emas (yang tidak memberikan imbal hasil) akan berkurang, sehingga meningkatkan daya tariknya.
Kenaikan harga emas dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan bahwa permintaan pasar yang kuat, terutama di kalangan investor yang mencari proteksi dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Investor di luar AS juga mengamati dengan cermat perkembangan ini, karena nilai tukar dolar AS yang fluktuatif akan mempengaruhi harga emas dalam denominasi mata uang mereka.
Kesimpulan
Kenaikan harga emas terus menunjukkan bahwa statusnya sebagai aset safe haven sangat relevan, khususnya di tengah segala ketidakpastian yang melanda ekonomi global. Dengan pembicaraan mengenai penurunan suku bunga The Fed yang semakin menguat, terlihat bahwa tren penguatan harga emas ini mungkin akan berlanjut. Sebagai langkah cerdas, para investor harus memantau perkembangan terbaru dan menyesuaikan strategi investasi mereka sejalan dengan analisis dan data yang ada.