Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Naik Tipis, Namun Saham Big Cap Masih Tertekan

IHSG Naik Tipis, Namun Saham Big Cap Masih Tertekan

by Budi Santoso at 14 Oct 2024 06:55

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kenaikan 0,54% pada hari Jumat (11/10), menutup perdagangan di level 7.520,60. Meskipun demikian, dalam satu bulan terakhir, IHSG mengalami penurunan sebesar 3,56%, tertekan oleh performa sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) yang mengalami koreksi.

Saat ini, tekanan terhadap IHSG sebagian besar disebabkan oleh pelaku pasar yang melakukan aksi profit taking setelah beberapa saham big cap sempat mengalami lonjakan. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) adalah salah satu contoh yang mengalami penurunan signifikan, setelah sempat tercatat sebagai salah satu saham dengan performa baik. BREN terpental dari indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell, merosot dari level tertinggi sebelumnya di Rp 11.900 menjadi hanya Rp 6.500 per saham. Market cap perusahaan yang dimiliki oleh taipan Prajogo Pangestu ini juga tergerus menjadi Rp 870 triliun, masih menempatkannya di posisi kedua emiten dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tekanan pada Saham Big Cap

Tren penurunan juga terlihat pada saham-saham big cap lainnya seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Sejumlah analisis menunjukkan bahwa ketidakpastian yang melanda investor berkontribusi terhadap penurunan ini. Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, menjelaskan bahwa posisi market cap emiten tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fundamental, tetapi juga oleh persepsi investor yang sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar.

“Ketika kondisi atau sentimen pasar positif, saham-saham big cap akan diburu karena sifatnya yang dianggap sebagai leading stocks. Sebaliknya, saat sentimen berbalik negatif, saham-saham ini juga tertekan,” ungkap Reza.

Dampak Arus Dana Asing

Sementara itu, arus dana dari investor asing juga menjadi faktor penting dalam pergerakan saham-saham big cap ini. Berdasarkan catatan, aliran dana keluar atau capital outflow cukup signifikan, termotivasi oleh sentimen dari stimulus ekonomi di China yang saat ini menjadi primadona bagi investor asing. Hal ini menyebabkan penurunan performa beberapa saham di dalam negeri.

Dalam konteks ini, sentimen menjelang pelantikan presiden baru pada 20 Oktober dan pembentukan kabinet baru juga menambah kecenderungan pelaku pasar untuk wait and see, menunggu kepastian sebelum melakukan investasi lebih lanjut. Sentimen negatif dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan moneter yang belum jelas dari The Fed menguatkan ketidakpastian di kalangan investor.

Peluang Buy on Weakness

Meskipun ada keadaan yang kurang menggembirakan ini, beberapa analis melihat peluang bagi investor untuk menggunakan strategi buy on weakness. Fath Aliansyah, analis senior dari Lotus Andalan Sekuritas, mencatat bahwa musim rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2024 bisa menjadi momentum bagi saham-saham big cap untuk bangkit kembali. “Khususnya bagi emiten yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik,” ujarnya.

Dalam analisis terpisah, William Hartanto, pengamat pasar modal, memperkirakan potensi pelemahan pada saham-saham big cap masih ada, tetapi berada dalam batas yang terbatas. Peluang ini bisa menjadi saat yang tepat untuk mengakumulasi saham-saham yang menarik. Dia merekomendasikan untuk membeli saham-saham BBRI, TLKM, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), sementara menyarankan sikap hati-hati untuk saham BREN dan AMMN.

Rekomendasi Saham Menjelang Laporan Keuangan

Sementara itu, Ratih Mustikoningsih, seorang ahli keuangan di Ajaib Sekuritas, memprediksi rebound untuk beberapa saham big cap, dengan fokus pada sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang memiliki target harga resistance di Rp 7.300. Selain itu, sektor barang baku, khususnya tambang mineral dan properti juga layak dicermati.

Dari data yang ada, informasi lebih lanjut mengenai saham-saham big cap yang bisa menjadi perhatian investor adalah sebagai berikut:

SahamTarget Harga (Rp)Rekomendasi
BBRI5,900Buy
TLKM3,750Buy
BMRI7,300Buy
BREN6,500Watch
AMMN-Wait

Kesimpulan

Seiring dengan berjalannya waktu, ketidakpastian yang ada saat ini memberikan gambaran campur aduk bagi investor di pasar modal. Meskipun ada indikator kenaikan IHSG dalam jangka pendek, perlu diingat bahwa pergerakan saham-saham besar secara keseluruhan masih dalam tekanan. Menarik untuk melihat bagaimana pelantikan pemerintah yang baru dan laporan kinerja keuangan berpengaruh terhadap pasar di masa mendatang.