BRI Danareksa Sekuritas baru-baru ini mengumumkan keputusan positif terhadap saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan mempertahankan rekomendasi beli. Mereka bahkan mengerek target harga dari semula Rp 850 menjadi Rp 1.400 per saham. Keputusan ini mencerminkan optimisme analis terhadap potensi pertumbuhan TOWR di sektor fiber yang semakin menjanjikan.
Potensi Pertumbuhan Bisnis Fiber
Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, mengungkapkan bahwa TOWR memiliki posisi yang strategis dalam bisnis fiber, termasuk Fiber To The Home (FTTH) dan Fiber To The Tower (FTTT). Menurut data terbaru, sampai dengan Juni 2024, jaringan fiber yang dimiliki TOWR mencapai sekitar 140.000 kilometer (km), mengalami peningkatan sebesar 16,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 120.000 km.
Segmentasi Pertumbuhan yang Menarik
Berdasarkan laporan kinerja, ada tiga segmen utama yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan. Pertama, segmen FTTT yang tumbuh 18,6% secara tahunan (YoY). Selain itu, segmen konektivitas meningkat sebesar 11,3% YoY, dan yang paling mencolok adalah segmen FTTH yang mengalami lonjakan lebih dari 400% YoY. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan bahwa permintaan akan konektivitas internet berbasis fiber optic semakin meningkat, terutama di tengah revolusi digital saat ini.
Pertumbuhan Jumlah Menara
Di luar aspek fiber, TOWR juga menunjukkan pertumbuhan yang positif di segi jumlah menara. Pada semester I-2024, TOWR berhasil mengoperasikan 31.502 menara, meningkat 5,7% dari 29.792 menara di semester I-2023. Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen TOWR dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi yang terus berkembang.
Belanja Modal yang Signifikan
Untuk mendukung beragam ekspansi yang direncanakan, TOWR telah mengeluarkan dana belanja modal (capital expenditure) mencapai Rp 1,8 triliun per Juni 2024. Mayoritas dana tersebut diinvestasikan untuk pembangunan menara di luar Jawa, yang diharapkan dapat memperluas cakupan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Sentimen Positif ke Depan
Niko Margaronis menegaskan keyakinannya bahwa kinerja TOWR di masa mendatang masih akan didorong oleh beberapa sentimen positif. Salah satu poin penting adalah hasil akuisisi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) yang kini sudah efektif. Dengan akuisisi ini, TOWR berhasil mengamankan komitmen pendapatan tambahan yang signifikan.
Serangkaian kontrak dengan penyewa, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), akan memberikan tambahan pendapatan sekitar Rp 220 miliar per kuartal. Hal ini menunjukkan bahwa TOWR tidak hanya berfokus pada ekspansi tetapi juga pada peningkatan pendapatan yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, rekomendasi beli yang diberikan oleh BRI Danareksa Sekuritas terhadap saham TOWR bukanlah tanpa alasan. Lonjakan permintaan terhadap produk berbasis fiber, pertumbuhan jumlah menara, serta investasi yang cermat dalam infrastruktur menunjukkan bahwa TOWR memiliki pondasi yang kuat untuk tumbuh di masa depan. Dengan target harga baru di level Rp 1.400, bisa jadi TOWR menjadi salah satu saham yang menarik untuk dipertimbangkan oleh para investor di Indonesia.