Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Saham Unggas Menguat, Apa Penyebabnya?

Saham Unggas Menguat, Apa Penyebabnya?

by Gilang Permana at 14 Oct 2024 14:48

JAKARTA – Sentimen positif dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden RI terpilih Prabowo Subianto menjadi angin segar bagi emiten unggas di pasar saham Indonesia. Terlihat jelas dari performa saham emiten unggas seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang mengalami kenaikan signifikan pada awal pekan ini, tepatnya pada perdagangan Senin, 14 Oktober 2024.

Pergerakan Saham Emiten Unggas

Berdasarkan data dari RTI Business, harga saham JPFA mengalami lonjakan sebesar 3,02% menjadi Rp1.535 per saham. Selain itu, dalam kurun waktu seminggu, harga saham JPFA tercatat mengalami kenaikan sebesar 4,42%. Sementara itu, CPIN juga mencatatkan penguatan harga sebesar 1,23% ke level Rp4.920 per saham pada sesi yang sama, dengan kenaikan mingguan sebesar 1,65%.

Tak kalah menarik, PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) juga merasakan efek positif dari sentimen yang sama, dengan harga sahamnya naik 3,87% ke posisi Rp805 per lembar saham, dan mencatatkan kenaikan 4,55% dalam seminggu.

Dukungan Kebijakan Pemerintah

Menurut analisa dari tim riset Samuel Sekuritas, penguatan saham-saham ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang dirasa menguntungkan bagi sektor unggas. Dalam laporan riset yang dirilis, disebutkan bahwa "Saham unggas menarik karena ada dukungan kebijakan pemerintah yang menguntungkan, termasuk program makan siang gratis." Hal ini tentunya mempertegas potensi pertumbuhan sektor ini di masa depan.

Samuel Sekuritas juga mencatat bahwa adanya kuota impor anak ayam umur sehari kategori grand parents stock (GPS) yang lebih rendah untuk tahun 2024 dan seterusnya menjadi faktor pendukung lainnya. Meski demikian, risiko tetap ada dengan hadirnya La Nina yang berpotensi memengaruhi harga bahan baku.

Proyeksi Masa Depan untuk Emiten Unggas

Dari sisi proyeksi, tim riset dari Samuel Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham JPFA dengan target harga Rp1.900 per lembar, sementara untuk CPIN juga disarankan untuk dibeli dengan target harga Rp5.900. Sementara untuk saham MAIN, tim riset merekomendasikan untuk mempertahankan (hold) dengan target harga di level Rp685.

Beberapa analis, termasuk Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas, menegaskan bahwa saham emiten unggas masih menjanjikan. Nafan menekankan bahwa kebijakan pemerintah baru dan rencana program makan siang gratis menjadi katalis positif bagi sektor ini. "Ada kebijakan baru yang mendorong permintaan terhadap makanan bergizi, termasuk tetap bergantung pada emiten unggas," jelas Nafan.

Kebijakan Makan Bergizi Gratis

Program makan bergizi gratis yang diusulkan oleh Prabowo Subianto sebagai bagian dari rencananya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat sudah menunjukkan kepastian. Pemerintah juga berencana mengembangkan anggaran sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025 untuk mendukung program tersebut, yang setara dengan 0,29% dari produk domestik bruto (PDB).

Untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah merencanakan impor sebanyak 1,3 juta sapi hidup. Langkah ini akan didukung oleh 40 perusahaan, termasuk koperasi, yang berkomitmen dalam pengadaan sapi perah untuk menyukseskan program tersebut. Tentu saja, langkah ini akan berdampak positif bagi ketersediaan bahan baku dan permintaan produk hasil unggas di pasar.

Risiko dan Tantangan di Sektor Unggas

Meskipun ada berbagai sinyal positif, para analis masih melihat potensi risiko yang mengintai sektor ini. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah dampak dari fenomena La Nina, yang dapat memengaruhi iklim dan ketersediaan bahan baku. Kenaikan harga bahan baku menjadi perhatian utama karena dampaknya bisa sangat signifikan terhadap margin keuntungan emiten unggas.

Samuel Sekuritas mencatat bahwa dengan musim hujan dan berpotensi meningkatnya masalah terkait La Nina, mereka mengantisipasi kenaikan lebih lanjut dalam harga bahan baku. Hal ini bisa berimplikasi pada rencana ekspansi dan profitabilitas dari emiten unggas di masa depan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, emiten unggas seperti JPFA dan CPIN menunjukkan performa yang baik di tengah sentimen positif dari kebijakan pemerintah yang baru dan rencana program makan bergizi gratis. Meksi ada tantangan di depan, proyeksi dari para analis tetap optimis untuk pertumbuhan saham-saham ini. Investor disarankan untuk memperhatikan perkembangan lebih lanjut dan mengantisipasi perubahan pasar yang mungkin terjadi di masa mendatang.