Kasus tragis yang melibatkan seorang remaja berusia 14 tahun di Cilandak, Jakarta Selatan, yang menyerang keluarganya hingga mengakibatkan kematian, membuka diskusi lebih dalam mengenai faktor-faktor yang memicu tindakan ekstrem di kalangan remaja. Psikolog klinis menyampaikan bahwa terdapat beberapa elemen yang dapat menyebabkan perilaku agresif ini, dengan gangguan kesehatan mental sebagai salah satu penyebab utama.
Pemicu Utama: Gangguan Kesehatan Mental
Menurut para ahli, gangguan mental emosional pada remaja dapat membuat individu kehilangan kontrol atas dorongan dorongannya. Kasandra Putranto, seorang psikolog, mengidentifikasi bahwa gangguan kepribadian dan gangguan jiwa sering kali berkontribusi pada perilaku agresif. Remaja yang mengalami gangguan mental cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya, yang dapat berujung pada tindakan kekerasan dalam situasi tertentu.
Pengaruh Lingkungan Keluarga
Selain kesehatan mental, lingkungan keluarga yang tidak sehat juga menjadi faktor penting yang dapat mendorong perilaku ekstrem. Kasandra menekankan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kekerasan atau trauma cenderung mengembangkan masalah dalam mengelola emosi. Kekerasan dalam rumah tangga dan masalah pengasuhan dapat menciptakan kondisi yang sulit bagi anak untuk berfungsi dengan baik secara emosional.
Tekanan Sosial dan Masalah Identitas
Remaja sering kali terjebak dalam tekanan sosial dan konflik internal terkait pencarian identitas mereka. Stres yang tidak dikelola dengan baik di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dapat mendorong remaja untuk mengekspresikan emosinya dengan cara destruktif. Tekanan dari teman sebaya serta tuntutan akademis juga berkontribusi pada kondisi stres ini, yang jika tidak diatasi dapat berujung pada perilaku kekerasan.
Peran Media dalam Meningkatkan Perilaku Kekerasan
Paparan yang berlebihan terhadap konten kekerasan melalui media hiburan, seperti video game dan film, dapat memengaruhi perilaku remaja. Menurut Kasandra, meskipun media bukan satu-satunya faktor penyebab, paparan yang melimpah terhadap konten yang bersifat destruktif dapat meningkatkan kemungkinan remaja terlibat dalam perilaku agresif.
Menangani Masalah Kesehatan Mental Remaja
Adanya kesadaran akan gangguan mental adalah langkah awal yang penting dalam mencegah tindakan ekstrem. Keluarga, sekolah, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental remaja. Pembekalan keterampilan mengelola stres dan cara menangani masalah dengan bijak harus lebih diperhatikan.
Kesimpulan
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh remaja, seperti dalam kasus yang terjadi di Cilandak, adalah permasalahan kompleks yang berkaitan dengan banyak faktor. Gangguan kesehatan mental, lingkungan keluarga yang tidak sehat, serta tekanan sosial menjadi pendorong utama yang tidak bisa diabaikan. Diperlukan perhatian lebih dari pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada remaja dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang mereka hadapi.