Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Indeks Nikkei Naik Berkat Pelemahan Yen dan Data AS Positif

Indeks Nikkei Naik Berkat Pelemahan Yen dan Data AS Positif

by Andika Pratama at 07 Oct 2024 14:14

Indeks Saham Nikkei Melonjak Erat Hubungannya dengan Dolar AS

Indeks saham Nikkei Jepang mencatatkan kenaikan yang signifikan pada Senin (7/10) setelah menunjukkan lonjakan lebih dari 2%. Kenaikan ini terutama didorong oleh melemahnya nilai tukar yen dan penguatan dari pasar Wall Street. Data terbaru yang dirilis menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap kuat, sehingga memberi harapan positif bagi investor global.

Penutupan Indeks Nikkei yang Positif

Indeks Nikkei ditutup pada angka 39.332,74 poin, mencatatkan kenaikan 1,8% setelah sempat merangkak hingga 2,39% pada sesi perdagangan awal. Selain Nikkei, indeks yang lebih luas, Topix, juga menunjukkan performa baik dengan kenaikan 1,7% hingga mencapai 2.739,39 poin.

Data Pekerjaan AS yang Menggembirakan

Data dari AS menunjukkan peningkatan terbesar dalam enam bulan terakhir pada jumlah pekerja non-pertanian yang tercatat pada bulan September. Para analis mengindikasikan bahwa dengan penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,1%, hal ini menciptakan sentimen positif di kalangan investor global. Menurut Naka Matsuzawa, Chief Macro Strategist di Nomura Securities, laporan pekerjaan yang menggembirakan ini meningkatkan peluang terjadinya 'soft landing' ekonomi yang diperkirakan dapat terwujud lebih cepat dari yang diharapkan.

Dolar AS Menguat, Yen Melemah

Meningkatnya data pekerjaan di AS ini, tak pelak membuat dolar AS menguat, dan memicu pelemahan yen ke level terendahnya sejak pertengahan Agustus. Pelemahan mata uang yen turut memberikan dorongan bagi saham-saham eksportir, dimana perusahaan-perusahaan seperti Toyota Motor tercatat naik hingga 2,3%.

Sentimen Investor Terangkat setelah Wall Street Menguat

Investor di pasar saham Jepang juga merasakan dorongan dari indeks Dow Jones yang mencatat rekor penutupan tertinggi pada Jumat lalu dan Nasdaq yang naik lebih dari 1%. Hal ini menciptakan optimisme di pasar Jepang dengan prediksi bahwa indeks Nikkei bisa mendekati level 40.000 poin meskipun beberapa analis menyatakan bahwa mungkin masih terlalu dini untuk menembus level tersebut. “Investor masih menunggu konfirmasi lebih lanjut tentang prospek ekonomi AS,” tambah Matsuzawa.

Faktor-faktor Global yang Memengaruhi Bursa Jepang

Pemilihan presiden AS yang dijadwalkan akan berlangsung pada awal November juga menjadi perhatian tersendiri bagi para investor. Hal ini menunjukkan bagaimana pergerakan pasar saham di satu negara dapat memengaruhi pasar lainnya secara global.

Kenaikan Saham Sektor Keuangan

Saham sektor keuangan di Jepang turut mencatatkan kenaikan yang signifikan pada hari tersebut. Ini didukung oleh peningkatan hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) yang menggoda investor. Salah satu yang mencolok adalah Resona Holdings, yang melonjak hingga 8,7% dan menjadi pemenang terbesar di indeks Nikkei.

Performa Saham Teknologi yang Memukau

SEGMENT dengan karakteristik teknologi turut mengalami momentum positif. Perusahaan pembuat perangkat uji chip, Advantest, mencatat kenaikan sebesar 3,1%. Sementara itu, SoftBank Group yang dikenal berfokus pada startup berbasis kecerdasan buatan (AI) juga mengalami kenaikan sebesar 2,2%.

Kontribusi Fast Retailing dan Uniqlo

Di antara saham-saham unggulan lainnya, perusahaan induk Uniqlo, yaitu Fast Retailing, memberikan kontribusi terbesar bagi kenaikan indeks Nikkei dengan pertumbuhan sebesar 2,5%. Kenaikan ini menunjukkan bagaimana sektor ritel juga dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam indeks saham Jepang.

Kesimpulan dan Prediksi Ke Depan

Berdasarkan pergerakan yang terjadi pada hari Senin, jelas terlihat bahwa sentimen positif di pasar saham Jepang terus berlanjut. Investor tampaknya berusaha untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di tengah angin segar dari ekonomi AS. Namun, para pelaku pasar tetap waspada terhadap perkembangan politik di AS dan dampaknya terhadap ekonomi global yang dapat mempengaruhi pergerakan saham di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Seluruh mata kini tertuju pada level psikologis 40.000 poin dalam indeks Nikkei, yang dapat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi investor kedepannya.