Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Rupiah Menguat Malah di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia

Rupiah Menguat Malah di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia

by Andika Pratama at 14 Oct 2024 16:29

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di perdagangan hari ini, Senin (14/10/2024), meskipun sebagian besar mata uang Asia mengalami pelemahan. Ketika banyak mata uang Asia lainnya tertekan, rupiah berhasil menunjukkan kekuatannya dengan penutupan yang lebih baik.

Data Perdagangan Hari Ini

Mengacu pada data Bloomberg per pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat tipis 0,08% pada level Rp15.565,5 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS menunjukkan penguatan sebesar 0,13% menjadi 103,02. Dari data ini, jelas bahwa meskipun ada penguatan dolar AS, rupiah berhasil mempertahankan stabilitasnya.

Perbandingan dengan Mata Uang Asia Lainnya

Berdasarkan pengamatan, dolar Hong Kong juga mencatatkan penguatan minor sebesar 0,04%. Namun, mata uang lainnya di kawasan Asia cenderung melemah, termasuk:

  • Yen Jepang turun 0,19%
  • Dolar Taiwan menyusut 0,01%
  • Won Korea Selatan terkoreksi 0,47%
  • Peso Filipina turun 0,43%
  • Mata uang Yuan menyusut 0,18%
  • Baht Thailand dan ringgit Malaysia turun masing-masing 0,07% dan 0,15% terhadap dolar AS

Proyeksi Penguatan Rupiah

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa tren penguatan rupiah diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan perdagangan besok. Ibrahim menjelaskan bahwa pergerakan rupiah akan fluktuatif namun dapat ditutup di rentang Rp15.510 hingga Rp15.580 per dolar AS.

“Untuk perdagangan besok, saya melihat mata uang rupiah berpotensi ditutup menguat di rentang tersebut,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resmi. Penilaian ini menunjukkan optimismenya mengenai performa rupiah di pasar valuta asing.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu faktor yang mendukung penguatan rupiah adalah proyeksi positif mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang dilaporkan oleh Bank Dunia. Ramalan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan 2025 diperkirakan stabil di atas 5%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa dalam dua kuartal terakhir, ekonomi domestik berhasil tumbuh di atas 5% meskipun ada indikasi perlambatan.

Pada kuartal I tahun 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11% year on year (YoY), sementara pada kuartal II mencatat pertumbuhan sebesar 5,05%. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, Indonesia masih mampu menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Perkembangan Utang Luar Negeri

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Agustus 2024 mencapai US$425,1 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 7,3% (YoY). Posisi utang luar negeri ini dipengaruhi oleh pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meskipun ada banyak tantangan bagi banyak mata uang lainnya di Asia, rupiah menunjukkan daya tahannya dan bahkan memperlihatkan penguatan. Dengan proyeksi pertumbuhan yang optimis dari kembali Bank Dunia dan pertumbuhannya di atas 5% dalam beberapa kuartal terakhir, ada banyak yang dapat diharapkan dari roda ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Seiring berjalannya waktu, para pelaku pasar diharapkan akan terus memantau perkembangan ini dan menyesuaikan strategi investasi mereka seiring dengan minimnya dampak negatif dari fluktuasi mata uang.Tentu saja, mengingat kondisi dunia yang tidak menentu, kesiapan untuk beradaptasi adalah kunci dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di pasar valuta asing.