Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Saham Bank Kecil Menggeliat: Peluang atau Risiko?

Saham Bank Kecil Menggeliat: Peluang atau Risiko?

by Hendra Wijaya at 14 Oct 2024 06:44

Dalam beberapa waktu terakhir, perhatian investor pasar saham tampaknya beralih dari bank-bank besar ke saham-saham bank kecil. Meskipun biasanya bank-bank berkapitalisasi besar mendominasi perhatian, kondisi terbaru menunjukkan adanya tren positif dari saham-saham bank yang kurang dilirik. Seperti contoh, saham PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) yang baru saja mencatatkan kenaikan harga yang signifikan.

Kenaikan Saham NOBU dan Rencana Merger

Selama dua hari terakhir perdagangan bursa, saham NOBU mencatatkan peningkatan harga yang sangat signifikan. Pada perdagangan Kamis, 10 Oktober, saham NOBU naik sekitar 8%, dan pada penutupan perdagangan Jumat, 11 Oktober, harga sahamnya kembali naik sebesar 7,41%. Dengan demikian, selama sepekan dan sebulan terakhir, harga saham NOBU tumbuh sebesar 18,85% dan telah mencatatkan kenaikan 13,28% dalam tiga bulan terakhir.

Kenaikan ini tidak bisa dilepaskan dari rencana penggabungan NOBU dengan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP). Rencana merger yang diumumkan sejak awal 2023 ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa saat ini tidak ada risiko pembatalan terhadap rencana merger dan kedua bank memiliki kinerja yang baik, di mana permodalan masing-masing bank telah memenuhi ketentuan minimum di atas Rp 3 triliun.

Bank Banten dan Rencana Kelompok Usaha Bank

Semakin menariknya sekmen bank kecil dalam bursa saham juga terlihat pada PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). Dalam sepekan terakhir, saham BEKS mencatatkan kenaikan harga yang mencolok, dari kisaran Rp 20 hingga Rp 25 menjadi Rp 33 pada penutupan Jumat, 11 Oktober, yang mengindikasikan pertumbuhan 50%. Meskipun begitu, BEKS masih berada dalam daftar pengawasan khusus.

Rodi Judo, Direktur Bisnis Bank Banten, menjelaskan bahwa kenaikan saham ini terkait dengan penetapan BEKS sebagai anggota Kelompok Usaha Bank (KUB) milik PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Melalui persetujuan RUPS, Bank Jatim akan menyuntikkan modal sebesar Rp 10 miliar, yang diharapkan dapat memperbaiki kinerja BEKS dan memberikan sinergi bisnis yang lebih kuat.

Pertumbuhan Saham Bank JTrust

Saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) juga menunjukkan tren positif, dengan peningkatan harga sebanyak 81,37% dalam sebulan terakhir. Kini harga saham BCIC berada di level Rp 185. Namun, ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan tersebut mungkin segera terhenti, seperti yang terlihat dari aksi profit taking yang dapat mengakibatkan penurunan harga saham baru-baru ini.

Risiko dan Volatilitas Saham Bank Kecil

Meskipun ada catatan positif dari saham-saham bank kecil, para analis tetap mengingatkan akan risiko yang ada. Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengingatkan bahwa saham-saham ini biasanya tidak likuid dan kenaikannya sering kali bersifat acak. Penting bagi investor untuk berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan, mengingat tren kenaikan harga yang tidak selalu sejalan dengan fundamental perusahaan.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, setuju bahwa volatilitas saham bank kecil jauh lebih tinggi dibandingkan dengan saham perbankan kapitalisasi pasar besar. Investor perlu memperhatikan potensi jangka panjang dari bank-bank kecil tersebut, terutama bagi bank-bank digital yang masih memiliki ruang untuk tumbuh.

Kesimpulan

Tren saat ini menunjukkan bahwa investor mulai melirik saham-saham bank kecil yang sebelumnya kurang diperhatikan. Kenaikan yang signifikan dalam saham seperti NOBU dan BEKS menunjukkan adanya potensi dalam sektor ini, terutama dengan adanya rencana merger dan akuisisi. Namun, tantangan masih ada dengan risiko tinggi yang dihadapi saham-saham ini, membuat analisis yang cermat menjadi kunci bagi investor yang ingin berpartisipasi di segmen ini.

Dengan pengawasan ketat dari OJK dan rencana konsolidasi yang tepat, diharapkan pertumbuhan bank-bank kecil ini dapat berlanjut dan membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.