Ketua Umum PP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, mengumumkan rencana untuk merealisasikan dana subsidi bagi pengurus provinsi (pengprov) bola basket di seluruh Indonesia mulai tahun depan. Dalam visinya, Djiwandono berkomitmen untuk memberikan subsidi total sebesar Rp 400 juta, dengan rincian masing-masing pengprov akan menerima Rp 100 juta per tahun.
"Moga-moga mulai tahun depan kita mulai bisa realisasikan. Tentu dengan PP Perbasi selama ini juga punya sumber-sumber penghasilan, apakah itu dari sponsor, atau dari liga, ini yang nanti ke depan akan kita genjot supaya bisa merealisasikan program ini," jelas Djiwandono dalam pernyataan kepada wartawan.
Penyaluran Dana Berdasarkan KPI
Djiwandono menambahkan bahwa penyaluran dana insentif tidak akan dilakukan sembarangan. Setiap pengprov nantinya harus memenuhi kriteria tertentu yang telah ditentukan melalui penilaian Key Performance Indicator (KPI). Ini merupakan langkah untuk memastikan bahwa dukungan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi pengembangan bola basket di daerah masing-masing.
"Jadi nanti saya akan rancang supaya penyaluran bentuk dukungan program ini ada KPI-nya juga. Artinya para pengprov juga harus memiliki kriteria dan parameter tertentu agar dukungan atau insentif ini bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Transparansi Dalam Pengelolaan Keuangan
Lebih jauh, Djiwandono menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan. Dia menekankan bahwa PP Perbasi mendorong program kerja yang transparan agar sistem pengawasan keuangan dapat berjalan efektif.
"Intinya kita harus punya transparansi dalam pengelolaan keuangan sehingga setiap bantuan yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan. Kita ingin membangun kepercayaan antara PP Perbasi dan pengrov," jelasnya.
Kolaborasi untuk Pengembangan Basket
Djiwandono juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pengprov. Dengan adanya dukungan finansial yang tepat sasaran, diharapkan pengembangan olahraga bola basket di setiap daerah dapat lebih maksimal. Dia menegaskan, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemain dan pengurus dalam setiap kompetisi yang diikuti.
"Kolaborasi kerjasama yang baik antara pengprov dan PP Perbasi sangatlah penting. Kita harapkan dukungan finansial itu bisa tepat sasaran dan bermanfaat semaksimum untuk mengembangkan olahraga bola basket," katanya.
Menangani Pengprov Kurang Aktif
Mengenai pengprov yang kurang aktif dalam merealisasikan program, Djiwandono menyatakan bahwa pihaknya tidak serta merta membekukan pengprov tersebut. Dia percaya bahwa semangat untuk mengembangkan bola basket di daerah merupakan keinginan yang sama bagi setiap pengprov yang ada saat ini.
"Enggak serta-merta dibekukan, tapi kita ini melihat ke depan. Saya melihat pengprov disini semangatnya begitu besar. Kita memberikan kesempatan kepada pengprov untuk membuktikan komitmen mereka terhadap bola basket Indonesia," tutup Djiwandono.
Dengan rencana subsidi ini, harapan besar agar basket Indonesia dapat tumbuh dan berkembang di setiap daerah. Komitmen PP Perbasi untuk memberikan dukungan finansial yang transparan menjadi langkah positif menuju kemajuan olahraga ini di tanah air.