Tanggal 5 November 2024, menjadi momen bersejarah bagi Nafisa Nazarova Davlyatbekovna, mahasiswi asal Tajikistan, yang meraih gelar Magister Manajemen di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah. Keberhasilan Nafisa menambah deretan panjang mahasiswa asal Kazakhstan dan Tajikistan yang menuntaskan studi di Indonesia pada tahun ini. Tidak hanya Nafisa, beberapa mahasiswa lainnya, juga berhasil meraih gelar melalui beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB).
Kemitraan Pendidikan Internasional
Di tengah dinamika global, program KNB menjadi salah satu jembatan dalam memperkuat hubungan antarnegara, khususnya Indonesia, Kazakhstan, dan Tajikistan. Sejumlah mahasiswa Tajikistan lainnya yang juga menerima beasiswa KNB antara lain adalah Azhurzoda Shahboz yang menempuh studi Magister Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia. Di sisi lain, mahasiswa asal Kazakhstan juga menunjukkan prestasi. Mereka yang menempuh pendidikan di Indonesia terlihat dari Bolatbek Mukhtaruly, yang meraih gelar Magister Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta, dan Aizada Amanzholova, yang menyelesaikan Magister Desain di Universitas Telkom.
Misi Diplomasi Pendidikan
Duta Besar RI untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan, menyampaikan rasa bangganya atas kemajuan yang ditunjukkan dalam diplomasi pendidikan. "Kami bangga karena puluhan mahasiswa Kazakhstan dan Tajikistan telah sukses menyelesaikan program sarjana dan master di Indonesia. Keberhasilan ini tentunya mendorong kerjasama yang lebih erat di bidang pendidikan," ujarnya.
Bersiap Meningkatkan Kerjasama Bilateral
Di tahun 2024, Indonesia juga menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kerjasama bilateral dengan mengirimkan dua mahasiswa Indonesia untuk menuntut ilmu di Kazakhstan. Hal ini mencerminkan prioritas program diplomasi pendidikan yang digalakkan, bertujuan untuk memperkuat hubungan budaya yang berkelanjutan antara kedua negara.
Pengalaman Kuliah di Indonesia
Nafisa tidak hanya berhasil secara akademis, tetapi juga berbagi pengalaman yang sangat positif selama belajar di Indonesia. Ia mengungkapkan, "Yang menarik dari kuliah di Indonesia adalah semua orangnya ramah. Saya bisa belajar beragam budaya karena setiap daerah yang saya kunjungi selalu memiliki budaya yang berbeda. Makanan juga menjadi daya tarik, seperti Rendang, Soto Ayam, Nasi Goreng, dan Bebek Goreng. Semarang telah menjadi rumah kedua saya," ujarnya sambil tersenyum.
Komitmen Budaya dan Pendidikan
Beberapa mahasiswa Tajikistan sebelumnya terlibat aktif dalam kegiatan di Pusat Budaya KBRI Astana. Mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengikuti kursus bahasa Indonesia dan kelas seni tari, yang menjadi bekal mereka sebelum mendaftar beasiswa di Indonesia. Inisiatif dan keterlibatan ini menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam memperkuat hubungan erat antara Indonesia dan Tajikistan.
Keberhasilan Melalui Kolaborasi
Keberhasilan Nafisa dan rekan-rekannya menekankan pentingnya kolaborasi antara negara dalam bidang pendidikan. Saat ini, Indonesia menjadi tujuan menarik bagi mahasiswa internasional, terutama dari negara-negara Asia Tengah, dalam mencari ilmu dan pengalaman. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat pendidikan yang patut diperhitungkan di tingkat regional dan global.
Masa Depan yang Cerah
Pendidikan adalah kunci untuk membuka banyak pintu, dan keberhasilan yang diraih para mahasiswa ini diharapkan akan membawa dampak positif bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi hubungan bilateral antara negara asal mereka dengan Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan saling menghormati kultur masing-masing, masa depan hubungan ini diharapkan semakin cerah.
Melihat ke depan, sinergi ini diharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Dengan demikian, bukan hanya ilmu pengetahuan yang diperoleh, tetapi juga kultivasi nilai-nilai budaya yang kental, mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik dan berwawasan luas.