Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Wapres Dukung Sekolah Khusus untuk Korban Kekerasan

Wapres Dukung Sekolah Khusus untuk Korban Kekerasan

by Dika Saputra at 11 Nov 2024 11:13

Dalam upaya memberikan perlindungan dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan dukungannya terhadap ide Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, untuk membangun sekolah khusus bagi mereka. Pernyataan ini disampaikan Wapres dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Pendidikan Dasar dan Menengah yang berlangsung di Jakarta.

Membangun Kesadaran dan Perlindungan

Wapres menegaskan pentingnya perhatian khusus terhadap anak-anak yang mengalami kekerasan, termasuk kekerasan seksual. "Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah. Kalau bisa kita beri atensi khusus, kalau bisa dibangunkan sekolah khusus untuk mereka," ungkapnya. Ide ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan anak-anak yang traumatis, sehingga mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa merasa tertekan.

Dukungan dari Pemerintah

Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan optimismenya bahwa Presiden Prabowo Subianto juga akan mendukung inisiatif ini. Menurutnya, penting untuk melaporkan ide tersebut kepada Presiden agar dapat segera direalisasikan. "Sekolah khusus untuk para-para korban kekerasan, ini saya kira sangat baik sekali," tuturnya.

Rakor Evaluasi Pendidikan

Sebelumnya, dalam acara rakor yang dihadiri oleh berbagai kepala Dinas Pendidikan dari seluruh Indonesia dan sejumlah kepala daerah, Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja atas kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan. Terdapat dua isu utama yang dibahas pada rakor tersebut yaitu kebijakan zonasi dan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), serta kebijakan guru yang berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menanggapi Isu Polemik

"Ini merupakan dua isu yang memang menjadi polemik di masyarakat," ungkap Abdul Mu'ti. Kebijakan zonasi dan PPDB seringkali menjadi topik hangat dalam diskusi publik terkait bagaimana pemerintah mengelola akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, kebijakan PPPK juga menjadi sorotan karena terkait dengan kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan itu sendiri.

Inisiatif untuk Pendidikan yang Lebih Baik

Dengan ide pembangunan sekolah khusus bagi korban kekerasan, diharapkan anak-anak yang mengalami trauma bisa mendapatkan dukungan yang tepat. Pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan anak akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan psikologis dan perkembangan akademis mereka.

Pendidikan untuk Semua

Inisiatif ini juga sejalan dengan tujuan Kementerian Pendidikan untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa terkecuali. Dengan adanya sekolah khusus ini, diharapkan anak-anak yang menjadi korban kekerasan bisa merebut kembali kesempatan untuk belajar dan berinteraksi sosial.

Penilaian Masyarakat

Dari perspektif masyarakat, dukungan terhadap ide ini bisa jadi merupakan langkah yang sangat positif. Banyak orang tua dan anggota masyarakat berharap bahwa pemerintah benar-benar serius dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang aman dan nyaman, terutama bagi anak-anak yang berpotensi mengalami stigma sosial akibat pengalaman kekerasan yang mereka alami.

Kesimpulan

Dengan adanya dukungan dari posisi pemerintahan yang tinggi dan pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih baik, diharapkan dapat tercipta sistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga kesejahteraan emosional dan psikologis anak. Melalui langkah-langkah konkret seperti membangun sekolah khusus untuk korban kekerasan, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih inklusif bagi semua anak di Indonesia.