Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Diprediksi Terus Menguat, Saham Apa yang Layak Dicermati?

IHSG Diprediksi Terus Menguat, Saham Apa yang Layak Dicermati?

by Joko Susanto at 16 Oct 2024 07:42

Pasar saham Indonesia tampaknya akan menyambut perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024), dengan optimisme. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan, menunggu keputusan penting mengenai BI Rate. Penguatan indeks saham ini merupakan sinyal bahwa investor mulai merasa positif terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika yang terjadi.

Berdasarkan data dari Bloomberg, IHSG pada Selasa (15/10/2024) mengalami kenaikan yang signifikan, yakni sebesar 0,89% atau setara dengan 67,29 poin, hingga mencapai level 7.626,95. Sejak awal tahun hingga saat ini, IHSG tercatat menguat sekitar 4,87%. Dengan penguatan ini, banyak analis yang mulai memproyeksikan tren positif bagi IHSG dalam jangka pendek.

Pola Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham

Dalam analisis yang dipublikasikan oleh tim analis MNC Sekuritas, mereka menyebutkan bahwa penguatan IHSG kemarin didorong oleh tingginya volume pembelian. Secara teknikal, target penguatan minimal di level 7.625 telah tercapai. Mereka menekankan bahwa selama IHSG konsisten berada di atas level support 7.518, maka secara umum, IHSG bisa dianggap berada dalam fase awal dari gelombang bullish yang diharapkan.

Dengan catatan tersebut, MNC Sekuritas memperkirakan bahwa penguatan IHSG akan relatif terbatas, dengan kemungkinan pengujian level 7.625 hingga 7.680. Namun, ada potensi untuk kembali terkoreksi hingga level 7.347 jika tidak ada sentimen positif tambahan.

Berdasarkan analisis tersebut, MNC Sekuritas menawarkan rekomendasi bagi investor untuk mencermati beberapa saham, di antaranya adalah ASII (Astra International), BBRI (Bank Rakyat Indonesia), SRTG (Saratoga Investama Sedaya), dan INCO (Indoferro). Saham-saham ini dinilai menarik untuk dipantau seiring dengan pergerakan IHSG saat ini.

Pergerakan dan Optimisme IHSG

Di sisi lain, analis dari RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, juga memberikan pandangan yang sejalan. Ia memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 7.450 hingga 7.700 pada perdagangan hari ini. Dalam catatannya, ia juga merekomendasikan beberapa saham yang patut diperhatikan, di antaranya adalah BBCA (Bank Central Asia), TPIA (Tinggi Selamet), HRUM (Harum Energy), dan ASRI (Alam Sutera Realty).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menyoroti bahwa pergerakan IHSG saat ini merefleksikan prospek jangka pendek dan menengah yang cukup menjanjikan, terutama di tengah ekspektasi positif terhadap laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga 2024. Optimisme ini membuka peluang bagi IHSG untuk mencapai level lebih tinggi, diprediksi bisa menguat ke rentang 7.587 hingga 7.667.

Pertimbangan untuk Investor

Bagi para investor, keputusan untuk membeli atau menjual saham tentunya harus disertai dengan analisis yang mendalam. Beberapa saham lain yang juga dianjurkan untuk dipertimbangkan antara lain adalah JSMR (Jasa Marga), BBRI, BBNI (Bank Negara Indonesia), BBCA, TLKM (Telkom Indonesia), HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna), TBIG (Tower Bersama Infrastruktur), ASRI, dan PWON (Pakuwon Jati).

Hal ini sejalan dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama faktor fundamental seperti laporan laba perusahaan dan keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia. Sentimen makroekonomi dari dalam dan luar negeri juga turut berperan dalam mempengaruhi arah pergerakan pasar saham Indonesia.

Kesiapan Investor Menghadapi Volatilitas

Investor yang berencana untuk beraksi di pasar saham sebaiknya tetap waspada dan peka terhadap perubahan yang terjadi. Mengingat situasi pasar yang bisa sangat volatil, penting untuk menjaga strategi investasi yang berkelanjutan dan menyiapkan diri akan kemungkinan skenario terburuk. Sebagai gambaran, keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga adalah salah satu faktor kunci yang dapat mempengaruhi arah IHSG ke depannya.

Disclaimer: Artikel ini tidak bertujuan untuk mendorong tindakan membeli atau menjual saham. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi pembaca.