Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Menguat Signifikan, Saham Papan Atas Jadi Pendorong Utama

IHSG Menguat Signifikan, Saham Papan Atas Jadi Pendorong Utama

by Gilang Permana at 17 Oct 2024 16:35

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis (17/10/2024), mengalami penguatan yang menggembirakan, ditutup di level 7.735,03. Pada perdagangan kali ini, terdapat sejumlah saham yang catat panen cuan, di antaranya adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

Data Perdagangan IHSG Hari Ini

Berdasarkan data dari RTI yang dilaporkan pada pukul 16.01 WIB, IHSG tercatat menguat sebesar 1,13% atau 86 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya. Selama perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam rentang 7.657,72 hingga 7.758,67, menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan.

Dari 797 saham yang terdaftar, terlihat 343 saham mengalami penguatan, sementara 230 saham mengalami pelemahan, dan 224 saham stagnan. Kapitalisasi pasar juga mencatatkan angka yang menggembirakan, mencapai Rp12.955 triliun.

Saham-Saham yang Menguat

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin penguatan, dengan nilai saham yang naik sebanyak 2,39% atau setara dengan 250 poin, ditutup pada level Rp10.725. Di belakangnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalami kenaikan tajam sebesar 3,21% atau 225 poin ke level Rp7.225 per saham.

Tak ketinggalan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yang mengalami penguatan sebesar 1,33% atau 40 poin, sehingga menutup perdagangan di level Rp3.040. Yang paling mencolok adalah emiten emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), yang melesat sebesar 17,48% ke level Rp336 per saham dengan volume perdagangan mencapai 2,6 miliar saham, senilai Rp836,7 miliar, menjadikannya nilai perdagangan terbesar kedua hari ini.

Portofolio Saham dengan Nilai Perdagangan Terbesar

Emiten Jumlah Saham Nilai Perdagangan (Rp) Harga Penutupan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) 188,1 juta 938,7 miliar Rp4.980
PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) 2,6 miliar 836,7 miliar Rp336

Perhatian Pasar Terhadap Kebijakan Moneter Global

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa saat ini pasar sedang memfokuskan perhatian terhadap kebijakan moneter dari bank sentral di Amerika dan Uni Eropa. The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan memangkas suku bunga di sisa tahun ini, dengan pemotongan pertama sebesar 25 basis poin pada bulan November.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan akan melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter yang akan datang. Goldman Sachs memperkirakan bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga berturut-turut hingga Juni 2025, sehingga kisaran suku bunga akan berada di 3,25-3,5%.

Dukungan Finansial dari Tiongkok

Tiongkok juga memberikan sinyal positif dengan janji untuk mendukung sektor properti. Kementerian perumahan negara itu mengumumkan rencana untuk mempercepat pemberian pinjaman bank sebesar 4 triliun yuan, setara dengan US$561,8 miliar, untuk proyek-proyek real estat. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi Tiongkok, tetapi juga bagi pasar global.

Prediksi Ekonomi Indonesia

Dari sisi dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Prediksi ini didukung oleh permintaan domestik yang terus membaik dan realisasi investasi yang tetap kuat, terutama terkait dengan penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Pertumbuhan yang positif ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif bagi pasar saham, termasuk IHSG.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penguatan IHSG hari ini menunjukkan adanya optimisme di pasar saham, terutama dari sektor perbankan dan komoditas. Dengan dukungan dari kebijakan moneter global yang cenderung dovish dan pertumbuhan ekonomi yang positif, investor diharapkan dapat membangun strategi investasi yang lebih baik ke depannya. Namun, diingatkan bahwa keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing individu, dan perlu dilakukan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi.