Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (15/10). Pergerakan IHSG mengalami penguatan sebesar 0,89% atau 67,29 poin ke level 7.626,95. Momentumnya ini menunjukkan optimisme yang cukup baik di kalangan investor, yang bisa menjadi sinyal positif bagi pasar saham Indonesia.
Seiring dengan penguatan IHSG, para analis memberikan beberapa rekomendasi teknikal yang bisa dicermati oleh para investor menjelang perdagangan hari berikutnya. Berikut adalah tiga saham yang menjadi perhatian:
1. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Pergerakan saham PGEO tertahan di bawah level psikologis 1200 yang membuka peluang untuk melakukan pullback lanjutan. Dalam analisis teknikal, terdapat indikasi potensi death cross pada Stochastic RSI. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan tekanan penurunan harga lebih lanjut.
Oleh karena itu, disarankan untuk menunggu konsolidasi di area support 1150 sebelum melakukan pembelian. Rekomendasi untuk saham PGEO adalah Buy on Support.
| Support | Resistance |
|---|---|
| Rp 1.150 | Rp 1.200 |
Analisis ini dikemukakan oleh Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang.
2. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Saham INDY menunjukkan pola tweezer top dalam candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi limited upside. Dalam analisis teknikal, indikator Stochastics KD dan RSI menunjukkan sinyal negatif, yang menandakan adanya tekanan penurunan harga.
Rekomendasi untuk saham INDY adalah Hold, sambil memperhatikan perkembangan selanjutnya di pasar. Level support untuk saham INDY berada di Rp 1.660, sedangkan level resistance di Rp 1.785.
| Support | Resistance |
|---|---|
| Rp 1.660 | Rp 1.785 |
Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, memberikan analisis ini untuk membantu para investor dalam mengambil keputusan.
3. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Analisis untuk saham AMRT menunjukkan sinyal positif, di mana indikator MACD akan golden cross naik. Indikator Stochastics berada di level 51 dan menunjukkan tren arah naik, sementara indikator candle menunjukkan posisi dekat garis atas bolinger band.
Berdasarkan analisis ini, rekomendasi untuk saham AMRT adalah Buy on Weakness, dengan level support di Rp 3.150 dan resistance di Rp 3.400.
| Support | Resistance |
|---|---|
| Rp 3.150 | Rp 3.400 |
Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe, memberikan pandangan ini untuk membantu investor dalam menentukan langkah terbaik saat berinvestasi di saham AMRT.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, IHSG menunjukkan kinerja positif yang bisa memberikan peluang bagi para investor untuk melakukan investasi. Dengan memperhatikan analisis teknikal yang sudah disebutkan, investor diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat untuk mencapai keuntungan maksimal. Penting untuk terus memantau situasi pasar dan berita ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG maupun saham-saham tertentu.
Disarankan bagi para investor untuk tetap berhati-hati dan melakukan riset sebelum berinvestasi. Jika perlu, konsultasikan dengan penasihat keuangan atau analis untuk mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif.